Des 21, 2023 10:17 Asia/Jakarta
  • 21 Desember 2023
    21 Desember 2023

Hari ini, Kamis, 21 Desember 2023 bertepatan dengan 7 Jumadil Tsani 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 30 Azar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Ainul Qudhaat Hamedani Gugur Syahid

Tanggal 7 Jumadil Tsani 525 HQ, Ainul Qudhaat Hamedani, seorang ulama besar asal Hamedan Iran, digantung oleh rezim yang berkuasa saat itu, sehingga gugur syahid.

Ainul Qudhaat Hamedani yang dikenal pula dengan julukan Abul Fudhail, dilahirkan pada tahun 492 Hijriah dan sepanjang hidupnya, beliau tidak pernah ragu-ragu dalam menyampaikan kebenaran Islam. Akibat sikapnya tersebut pula, Ainul Qudhaat Hamedani ditangkap oleh pemerintah dan dipenjarakan di Bagdad, Irak.

Namun kemudian, beliau dipulangkan ke kota Hamedan dan kemudian dihukum gantung di samping madrasahnya sendiri. Ainul Qudhaat Hamedani meninggalkan beberapa karya penulisan di antaranya berjudul Tamhidaat dan Haqaiqul Quran.

Teks Perjanjian Segi Tiga Diserahkan ke Majlis Iran

Tanggal 30 Azar 1320 HS, teks perjanjian segi tiga antara Iran, Uni Soviet dan Inggris diserahkan ke Majlis Iran.

Sejarah

Langkah paling penting yang diambil oleh Kabinet Mohammad Ali Foroughi setelah Mohammad Reza Pahlevi berkuasa, pasca Perang Dunia II dan kehadiran pasukan Sekutu di Iran, adalah penandatanganan perjanjian antara Iran, Uni Soviet dan Inggris. Teks perjanjian itu diserahkan ke Majlis Iran pada 30 Azar 1320 HS.

Dalam perjanjian ini disebutkan mengenai Uni Soviet dan Inggris harus menghormati kedaulatan Iran, tapi pada saat yang sama Iran harus memberikan kemudahan kepada Uni Soviet dan Inggris selama perang dan penempatan pasukan militer Sekutu di Iran tanpa batas waktu.

Perjanjian ini, sekalipun secara lahiriah tidak merugikan Iran, tapi kehadiran pasukan Sekutu untuk waktu yang lama di Iran, serta kerugian akibat harus mengalokasikan dana membuat kehidupan rakyat miskin menjadi semakin sulit.

Setelah perang berakhir, sekalipun Uni Soviet telah berjanji menarik pasukannya dari Iran, tapi mereka selalu mencari alasan untuk tetap berada di Iran. Tapi setelah pemerintah Iran melakukan pengaduan ke organisasi-organisasi internasional, pasukan Soviet akhirnya siap meninggalkan Iran.

PLO Didirikan
 
Tanggal 21 Desember 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan.

Ketika didirikan, PLO terdiri dari delapan kelompok gerilyawan dan sejumlah lembaga pendidikan, sosial, kedokteran, budaya, dan keuangan. Setahun kemudian, divisi militer PLO yang diberi nama Kelompok Fatah memulai aktivitas mereka.
 
Pada tahun 1974, PLO diterima sebagai anggota pengamat dalam PBB dan hingga tahun 1982,  organisasi ini berhasil menjalin hubungan resmi dengan lebih dari 100 negara. Namun kemudian, sejalan dengan semakin kerasnya aksi represi rezim Zionis terhadap aktivis PLO, organisasi ini mengubah taktik perjuangannya dengan diplomasi.

Hal ini terlihat dengan kesediaan pemimpin PLO, Yaser Arafat, untuk menandatangani perjanjian Oslo pada bulan September tahun 1993 yang isinya memberikan pengakuan secara resmi atas keberadaan negara Israel, dengan kompensasi pemberian status otonomi kepada Palestina oleh Zionis. Namun, Zionis ternyata tidak memperdulikan isi perjanjian tersebut dan hingga kini terus melakukan pembunuhan dan teror terhadap warga Palestina.