Lintasan Sejarah 10 Januari 2024
Hari ini, Rabu, 10 Januari 2024 bertepatan dengan 27 Jumadil Tsani 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 20 Dey 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Haji Mirza Husein Nuri Tabrizi Wafat
Tanggal 27 Jumadil Tsani 1320 HQ, Haji Mirza Husain Nuri Tabrizi, seorang ulama muslim Iran, meninggal dunia.
Haji Mirza Husain Nuri Tabrizi sangat utama dalam ibadah, ketakwaan, kehati-hatian, dan penyucian jiwa. Beliau banyak meninggalkan karya penulisan di bidang ilmu hadis, tafsir al-Quran, dan penjelasan mengenai ulama-ulama Islam. Semua itu ditulisnya degan penuh ketelitian dan kekhasan.
Beliau juga menulis mengenai Ahlul Bait Rasulullah Saw. Di antara karya beliau yang paling terkenal adalah "Mustadrak Wasail" yang berisi catatan kehidupan ulama-ulama besar muslim.
Presiden Irlandia Pertama Terpilih
Tanggal 10 Januari 1922, Arthur Griffith terpilih sebagai presiden negara Irlandia yang baru berdiri.
Arthur Griffith adalah pendiri partai politik yang memperjuangkan kemerdekaan Irlandia, Sinn Fein, pada tahun 1905. Partai ini kemudian menjadi sayap politik tidak resmi dari kelompok-kelompok militan Irlandia yang berjuang mengusir Inggris dari tanah air mereka.
Pada tahun 1911, pemerintah liberal Inggris telah menyetujui negosiasi kemerdekaan untuk Irlandia, namun tertunda akibat meletusnya Perang Dunia Pertama. Pada tahun 1916, pejuang kemerdekaan Irlandia kembali memberontak, namun gagal meraih kemenangan.
Pada tahun 1918, diadakan pemilu di Irlandia dan Partai Sinn Fein meraih suara mayoritas. Partai ini kemudian mendirikan Parlemen Irlandia yang independen dan memproklamasikan kemerdekaan Irlandia pada bulan Januari 1919.
Pernyataan Sikap Hauzah Ilmiah Qom atas Kejahatan Shah
Tanggal 20 Dey 1356 HS, Hauzah Ilmiah Qom mengeluarkan pernyataan sikap atas kejahatan Shah, menyusul kebangkitan berdarah 19 Dey 1356 Hs.
Sebagian dari isi pernyataan itu sebagai berikut, “Pemerintah zalim setiap hari melakukan aksinya untuk menghancurkan Islam dan Muslimin serta Hauzah Ilmiah. Mereka tidak cukup dengan menciptakan kondisi mencekam, tapi secara langsung membantai warga dan para santri Hauzah Ilmiah Qom.”
Di bagian lain dari pernyataan sikap itu, kepada rakyat Iran juga ditegaskan bahwa, “Umat Islam Iran menyaksikan bagaimana pemerintah zalim memperlakukan para pemuda yang mewakafkan dirinya untuk Islam dan Muslimin. Bagaimana mereka meninggalkan kelezatan dunia dan berjuang di jalan Islam. Anehnya, Shah sang pelaku kejahatan berbicara atas nama Islam. Ia beranggapan dengan menguatkan dirinya sebagai boneka Amerika berarti dapat berbuat kejahatan apa saja. Tapi ia harus tahu bakal gagal menghadapi kebangkitan dan revolusi bangsa Iran.”