Tukang Cukur Palestina Tetap Bekerja di Reruntuhan Toko
Berbekal kursi dan sisir, seorang tukang cukur Gaza menjalankan profesinya di antara reruntuhan toko yang dibom.
Mengingat agresi brutal Zionis terhadap Jalur Gaza pada hari ke-88, pemboman rumah, fasilitas dan lingkungan terus berlanjut, pembunuhan warga sipil dan pengungsian lebih dari 1,8 juta orang, sebagai akibat dari agresi tersebut.
Masyarakat Palestina mulai berjuang sendiri dengan menyediakan kebutuhan dasar hidup di atas puing-puing.
Di antara para pemuda ini adalah Tam Al-Shaer, seorang tukang cukur. Dia menjadi sasaran pemboman Zionis Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza. Namun, ia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya meskipun tokonya hancur akibat pemboman Israel.
Berbekal kursi, sisir, dan gunting di dalam bangunan yang hancur, seorang pemuda Palestina mulai menjalankan profesinya, yaitu bercukur, untuk mendapatkan makanan sehari-hari mengingat kondisi sulit yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza.
Pelanggan duduk di kursi dan meletakkan kakinya di atas batu sambil memegang pecahan cermin. Tamer Al-Shaer, tukang cukur Gaza, mulai… Bekerja dengan kemampuan sederhana