Mar 01, 2024 10:22 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 1 Maret 2024
    Lintasan Sejarah 1 Maret 2024

Hari ini, Jumat, 1 Maret 2024 bertepatan dengan 20 Sya'ban 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 11 Isfand 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini,

Ibnu Nadim Wafat
 
Tanggal 20 Sya'ban 385 HQ, Ibnu Nadim, seorang sejarawan Muslim terkemuka, meninggal dunia.
 
Keterkenalan Ibnu Nadim lebih banyak disebabkan oleh buku karyanya yang berjudul "al-Fihrist". Dalam buku ini, dia menginventarisasi semua ilmu yang berkembang dalam peradaban Islam pada zaman itu dan menerangkan kehidupan para ilmuwan terkemuka saat itu.
 
Selain itu, dalam al-Fihrist juga dituliskan tentang buku-buku dan makalah dari berbagai bidang ilmu dan catatan lengkap mengenai kehidupan para pengarangnya. Ibnu Nadim juga menulis penjelasan mengenai buku-buku kuno dari berbagai bangsa di dalam al-Fihrist.
 
Ibnu Nadim juga melakukan penelitian dan penulisan mengenai agama-agama dan mazhab-mazhab yang terkenal di zamannya dan melahirkan banyak buku di bidang ini. Karya ibnu Nadim lainnya berjudul "al-Ausaf wa Tasybihaat".
 
 
Morteza Hananeh Lahir
 
Tanggal 11 Isfand 1301 HS, Morteza Hananeh, seorang musisi kontemporer Iran, terlahir ke dunia.
 
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Hananeh masuk ke sanggar musik untuk mengembangkan kemampuannya di bidang musik. Dia kemudian memimpin Orkestra Simfoni Tehran dan kemudian bergabung dengan Radio Iran.
 
Morteza Hananeh juga menjadi guru musik dan menulis berbagai buku musik, di antaranya  berjudul "Langkah-Langkah Yang Hilang". Morteza Hananeh meninggal dunia pada 24 Mehr 1367 HS di usia 67 tahun.
 
 
Kedubes Saudi di Sudan 

 

Kedubes Arab Saudi Diserang
 
Tanggal 1 Maret 1973, sekelompok gerilyawan Palestina dari organisasi "Black September" menyerbu Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Khartoum, Sudan. Mereka lalu menyandera sejumlah diplomat asing di dalam kedubes.
 
Delapan warga Palestina tersebut masuk dan menduduki gedung kedubes dengan mengenakan topeng. Saat itu, Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Abdullah al-Malhouk, tengah mengadakan jamuan perpisahan untuk wakil Dubes Amerika Serikat (AS), George Curtis Moore, yang masa tugasnya akan segera berakhir.
 
Sejumlah diplomat lain turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Dubes AS, Cleo Noel, Jr, Kuasa Usaha Belgia, Guy Eid, Kuasa Usaha Yordania, Adli al Nasser, serta sejumlah duta besar dan utusan dari negara lain seperti Uni Soviet, Yugoslavia, dan Jepang.
 
Pihak penyandera menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan di sejumlah penjara di Israel, Amerika Serikat, Jerman, dan Yordania.
 
Setahun sebelumnya, saat berlangsung Olimpiade Munich, organisasi Black September juga menyandera sembilan atlet Israel yang kemudian tewas bersama lima penyanderanya saat terlibat kontak senjata dengan polisi Jerman. Organisasi Pakestina ini juga terlibat dalam peristiwa penyerbuan dan penyanderaan di Kedubes Israel di Thailand pada bulan Desember 1972.
 
Pada tanggal 2 Maret 1973, para penyandera meminta disediakan pesawat untuk membawa sandera mereka ke Amerika Serikat. Namun permintaan tersebut ditolak oleh pemerintah AS dan Sudan yang membuat pihak penyandera kalap membunuh duta besar AS beserta wakil duta besarnya dan kuasa usaha Belgia.
 
Pada tanggal 4 Maret 1973, atau 60 jam setelah penyanderaan, kedelapan gerilyawan tersebut menyerahkan diri. Pada bulan Juni 1974, pengadilan Sudan menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada mereka yang kemudian dikurangi menjadi tujuh tahun.[ ]