Lintasan Sejarah 30 April 2017
Hari ini, Ahad tanggal 30 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 3 Sya'ban 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 10 Ordibehesht 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Imam Husein Lahir
1434 tahun yang lalu, tanggal 3 Sya'ban 4 HQ, Imam Husein as terlahir ke dunia.
Masa-masa indah kehidupan Imam Husein dirasakan saat ia hidup bersama kakeknya, Muhamad Saw. Imam Husein tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kesempurnaan dan keutamaan akhlak. Keberadaan kedua orang tuanya, yaitu Imam Ali as dan Sayidah Fathimah sa yang merupakan dua manusia utama hasil didikan Rasulullah, telah membuat Imam Husein juga menjadi manusia yang dipenuhi dengan keutamaan dan makrifat akan hakikat ilahiah. Selama hidupnya, saat Islam dihadapkan kepada bahaya, Imam Husein selalu tampil sebagai pembela.
Setelah saudaranya, Imam Hasan as, gugur syahid pada tahun 50 Hijriah, Imam Husein memegang tampuk imamah atau kepemimpinan atas umat Islam. Pada tahun 61 Hijriah, Imam Husein pun mengikuti jejak kakaknya dalam memperjuangkan agama Islam. Pada tahun itu, beliau bersama 72 anggota keluarga dan sahabatnya, bertempur melawan ribuan pasukan Yazid bin Muawiyah di Padang Karbala.
Imam Husein menolak untuk berbaiat atau menyerah kepada penguasa zalim itu. Beliau dan anggota kafilahnya menemui kesyahidan. Kisah tragis gugurnya Imam Husein di Karbala menjadi drama tragedi paling pahit dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, kisah ini justru menjadi sebab tetap tegaknya ajaran Islam di muka bumi ini dan selalu menjadi sumber semangat bagi perjuangan melawan kezaliman. Hari kelahiran Imam Husein di Iran diperingati pula sebagai hari Pasukan Garda Revolusi.
Hari Nasional Teluk Persia
Tanggal 10 Ordibehesht diperingati di Iran sebagai Hari Nasional Teluk Persia.
Teluk Persia merupakan teluk ketiga terbesar di dunia setelah Teluk Meksiko dan Teluk Hudson. Di masa lalu, teluk persia dikenal sebagai jalur utama perdagangan dunia dan jalur sutra laut. Dengan ditemukannya cadangan minyak yang begitu besar di negara-negara sekitar Teluk Persia dan Laut Oman kian menambah nilai penting dan strategis kawasan tersebut. Bahkan pada tahun 1904 Halford Mackinder, pakar geografi dan teorisian terkenal Inggris di bidang ilmu geo-politik menyebut Teluk Persia sebagai heartland atau jantung dunia.
Penamaan itu membuktikan betapa pentingnya posisi teluk persia sebagai urat nadi perdagangan dunia dan jalur strategis untuk mencapai salah satu kawasan terpenting dunia yaitu Timur Tengah. Sejatinya, penggunaan nama Teluk Persia, Teluk Fars atau Persian yang dicatat oleh sejarah sejak ribuan tahun lalu merupakan bukti lain akan adanya peradaban agung dalam sejarah peradaban dunia di sekitar wilayah tersebut.
Para pakar geologi meyakini bahwa sekitar 500 ribu tahun lalu, bentuk awal teluk persia terbentuk di pesisir daratan selatan Iran. dengan berjalannya waktu, Teluk Persia pun menemukan bentuknya yang sekarang setelah melewati beragam perubahan struktur internal dan eksternal bumi. Usia nama teluk persia begitu tuanya sampai-sampai sejumlah kalangan menyebut wilayah tersebut sebagai tanah kelahiran peradaban manusia.
Berthold Brecht Meninggal
61 tahun yang lalu, tanggal 30 April tahun 1956, Berthold Brecht, seorang penyair dan penulis naskah drama Jerman, meninggal dunia.
Berthold Brecht dilahirkan pada tahun 1898 dan menuntut ilmu di bidang ilmu alam. Ketika Nazi berkuasa di Jerman, Brecht melakukan perlawanan pemikiran untuk menentang ideologi Nazi. Namun, karena diawasi oleh Gestapo, akhirnya Brecht melarikan diri ke AS.
Di akhir PD II, Brecht kembali ke negaranya dan hidup di sana sampai akhir hayatnya. Brecht dikenal sebagai orang yang mereformasi aliran teater sehingga menjadikannya sebagai forum sosial dan ideologi bagi orang-orang kiri.
Iran Memutuskan Hubungan Diplomatik dengan Mesir
38 tahun yang lalu, tanggal 10 Ordibehesht 1358 HS, Republik Islam Iran memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir.
Muhammad Anwar Sadat, Presiden Mesir waktu itu melakukan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina dan umat Islam dengan menandatangani perjanjian perdamaian dengan rezim penjajah Palestina. Anwar Sadat melakukannya atas tekanan pemerintah Amerika dan perjanjian itu dikenal dengan Camp David.
Langkah Anwar Sadat itu membuat negara-negara Islam termasuk Iran mengisolasi Mesir dan sesuai dengan perintah Imam Khomeini ra, pemerintah Iran memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Mesir.
Penandatanganan perjanjian Camp David yang tidak pernah memperhatikan tuntutan bangsa Palestina dan umat Islam berarti membenarkan agresi Zionisme Internasional dan menginjak-injak hak rakyat Palestina yang tanah airnya dijajah Israel. Perjanjian ini dilakukan dengan pengawasan Amerika. Tujuannya melegalkan pendudukan Israel atas Palestina.