Feb 10, 2018 14:45 Asia/Jakarta

Hari ini, Jumat tanggal 9 Februari 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 22 Jumadil Awal 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 20 Bahman 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Abdullah Ar-Rasyathi, Sejarawan Islam Wafat

897 tahun yang lalu, tanggal 22 Jumadil Awal 542 HQ, Abdullah bin ali bin Abdullah bin Khalaf al-Lakhmi yang lebih dikenal dengan sebutan ar-Rasyathi meninggal dunia dalam usia 77 tahun.

Sebagian menyebut beliau dibunuh oleh musuh-musuhnya. Abdullah ar-Rasyathi lahir pada 465 Hq di Andalusia, Spanyol.

Beliau dikenal dengan penguasaannya yang luas akan ilmu Hadis dan Sejarah dan memiliki banyak karya tulis seperti al-‘Alam bima fi al-Mutalifi dan al-Mukhtalif ad-Dar al-Quthni min al-Ibham.

Sejarah

Murad IV, Sultan Turki Wafat

378 tahun yang lalu, tanggal 9 Februari 1640, Murad Oglu Ahmed atau Murad IV meninggal dunia.

Murad IV lahir pada 16 Juni 1612. Ia adalah Sultan Turki Utsmani antara 10 September 1623 hingga 9 Februari 1640 dan terkenal karena perbaikan otoritas negara. Ia adalah anak dari Sultan Ahmed I dan Sultan Kosem yang berdarah Yunani.

Naik tahta melalui sebuah konspirasi pada tanggal 10 September 1623, ia menggantikan pamannya Mustafa I pada usia 11. Murad IV sendiri memerintahkan serbuan terhadap Mesopotamia dan terbukti menjadi panglima tertinggi handal. Selama gerakannya ke sana, ia meredam semua pemberontakan di Anatolia. Sebagai akibatnya, banyak nama tempat sekitar yang dinamai menurut namanya.

Ia mangkat pada usia 27 tahun akibat sirosis hepatis pada tahun 1640. Sebelum mangkat, ia memerintahkan hukuman mati terhadap adiknya Ibrahim, yang berarti akan memangkas garis keturunan Turki Usmani (Ibrahim sendiri adalah satu-satunya lelaki di keluarga kesultanan bila Murad IV meninggal), namun perintah itu tidak dilaksanakan.

Sejarah

Pemerintahan Militer di Tehran Diperpanjang

39 tahun yang lalu, tanggal 20 Bahman 1357 HS, para jenderal rezim Shah di Iran memperpanjang masa pemerintahan militer di Tehran.

Dengan langkah ini, mereka berusaha mencegah bantuan rakyat terhadap anggota Angkatan Udara Iran yang telah berpihak kepada revolusi, yang saat itu tengah diserang oleh pasukan pengawal kerajaan. Selain itu, mereka  berharap, dalam tenggang waktu itu, Imam Khomeini dan para pendukungnya bisa ditangkap atau dibunuh.

Imam Khomeini dalam menangggapi hal ini, menyerukan kepada rakyat agar tidak memperdulikan pemerintahan militer tersebut. Rakyat Iran pun meneruskan aksi-aksi demonstrasi mereka dan terjadilah bentrokan di berbagai pangkalan militer yang masih setia kepada Shah.

Pawai warga Tehran anti Shah