Lintasan Sejarah 30 April 2018
Hari ini, Senin tanggal 30 April 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 13 Sya'ban 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 10 Ordibehest 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Hari Nasional Teluk Persia
Tanggal 10 Ordibehesht diperingati di Iran sebagai Hari Nasional Teluk Persia.
Teluk Persia merupakan teluk ketiga terbesar di dunia setelah Teluk Meksiko dan Teluk Hudson. Di masa lalu, teluk persia dikenal sebagai jalur utama perdagangan dunia dan jalur sutra laut. Dengan ditemukannya cadangan minyak yang begitu besar di negara-negara sekitar Teluk Persia dan Laut Oman kian menambah nilai penting dan strategis kawasan tersebut. Bahkan pada tahun 1904 Halford Mackinder, pakar geografi dan teorisian terkenal Inggris di bidang ilmu geo-politik menyebut Teluk Persia sebagai heartland atau jantung dunia.
Penamaan itu membuktikan betapa pentingnya posisi teluk persia sebagai urat nadi perdagangan dunia dan jalur strategis untuk mencapai salah satu kawasan terpenting dunia yaitu Timur Tengah. Sejatinya, penggunaan nama Teluk Persia, Teluk Fars atau Persian yang dicatat oleh sejarah sejak ribuan tahun lalu merupakan bukti lain akan adanya peradaban agung dalam sejarah peradaban dunia di sekitar wilayah tersebut.
Para pakar geologi meyakini bahwa sekitar 500 ribu tahun lalu, bentuk awal teluk persia terbentuk di pesisir daratan selatan Iran. Dengan berjalannya waktu, Teluk Persia pun menemukan bentuknya yang sekarang setelah melewati beragam perubahan struktur internal dan eksternal bumi. Usia nama teluk persia begitu tuanya sampai-sampai sejumlah kalangan menyebut wilayah tersebut sebagai tanah kelahiran peradaban manusia.

Muhamad Khalidi Wafat
239 tahun yang lalu, tanggal 13 Sya'ban 1200 HQ, Husein bin Muhammad Shaleh Khalidi, seorang ulama terkemuka abad ke-13 Hijriah, meninggal dunia.
Muhammad Khalidi dilahirkan di Baitul Maqdis dan di kota itulah ia menuntut ilmu-ilmu yang berkembang pada zaman itu.
Selain dikenal sebagai ulama, Khalidi juga terkenal karena keahliannya dalam menulis indah dan menyusun syair dalam bahasa Arab.

Sastrawan Umar Kayam Lahir
86 tahun yang lalu, tanggal 30 April 1932, Umar Kayam dilahirkan di Ngawi, Jawa Timur.
Meraih MA. di Universitas New York (1963), dan Ph.D. dua tahun kemudian dari Universitas Cornell, Amerika Serikat. Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada ini hingga pensiunnya di tahun 1997 ini adalah anggota penyantun/penasehat majalah sastra Horison sebelum mengundurkan pada 1 September 1993.
Pada 1987, ia meraih SEA Write Award. Karya-karyanya antara lain, Seribu Kunang-kunang di Manhattan, Totok dan Toni, Sri Sumarah dan Bawuk, Seni, Tradisi, Masyarakat dan Semangat Indonesia: Suatu Perjalanan Bangsa. Sementara cerpen-cerpen-cerpennya diterjemahkan Harry Aveling dan diterbitkan dalam Sri Sumarah and Other Stories (1976) dan Armageddon (1976).
Umar Kayam akhirnya meninggal pada 16 Maret 2002 di Jakarta dalam usia 62 tahun.
