Okt 06, 2018 13:41 Asia/Jakarta
  • Knowledge-based Economy (KBE) atau ekonomi berbasis pengetahuan
    Knowledge-based Economy (KBE) atau ekonomi berbasis pengetahuan

Ekonomi global selama beberapa tahun terakhir menyaksikan fenomena baru "Ekonomi Berbasis Pengetahuan". Banyak yang berpendapat bahwa manusia sejak awal telah memiliki pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuannya untuk bertahan dan memperbaiki taraf kehidupannya.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula cara pandang manusia dalam berpikir dan berkreasi. Demikian halnya dengan metode menciptakan produk dan layanan. Dalam ilmu ekonomi terdapat satu konsep baru yang patut untuk dipelajari, yakni Knowledge-based Economy (KBE) atau ekonomi berbasis pengetahuan.

 

Jika sekian dasawarsa lalu, perekonomian ditandai dengan model industri padat karya (labor-intensive industries) dan padat modal (capital-intensive industries), maka beberapa tahun belakangan ini, model tersebut mulai mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, komputer, jaringan internet, dan temuan teknologi lainnya.

 

Dari sinilah kemudian dikenal konsep ekonomi berbasis pengetahuan/Knowledge-based Economy (KBE). KBE diyakini menjadi pondasi bagi perekonomian modern yang mampu mempengaruhi proses kerja, perilaku tenaga kerja, serta komunitas masyarakat sebagai konsumen. Lebih jauh, KBE ditandai dengan adanya keterbukaan ekonomi dalam lingkup global, kompetisi dan saling ketergantungan antara bisnis, investasi, maupun perdagangan, serta pengembangan teknologi dan pengetahuan sebagai unsur daya saing.

 

Bank Dunia menyatakan bahwa knowledge-based economy (KBE) merupakan model ekonomi yang menstimulasi kreativitas, kreasi, penyemaian, serta penerapan pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan; sekaligus mengakselerasi sistem yang efektif bagi pendidikan dan pelatihan, teknologi informasi dan komunikasi, riset dan pengembangan, serta inovasi.

Knowledge-based Economy (KBE)

 

Asian Development Bank (ADB), dalam studinya menegaskan bahwa ekonomi berbasis pengetahuan merupakan kekuatan sekaligus kesempatan bagi negara-negara di Asia untuk bersaing di level internasional. KBE juga dipercaya mampu mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi jangka panjang sekaligus menekan kesenjangan pendapatan (income inequality).

 

Perusahaan yang berbasis pengetahuan adalah perusahaan yang dibentuk untuk meningkatkan pengetahuan, kekayaan, pengembangan ekonomi bertumpu pada pengetahuan, merealisasikan tujuan ekonomi dan sains dan perdagangan di sektor teknologi unggul serta untuk meraup nilai tambah yang besar.

 

Selama beberapa tahun terakhir berbagai pemerintah di dunia cenderung membantun sistem ekonomi berbasis pengetahuan karena nilai tambah yang tinggi produk perusahaan berbasis pengetahuan. Dewasa ini merupakan sebuah keunggulan ketika sebuah pemerintah berhasil mempersiapkan peluang aktivitas warganya di bidang inovasi kecil yang berkaitan dengan riset teknologi.

 

Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat sehingga kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap  strategi yang dijalankan. Perusahaan-perusahaan yang terbiasa menyusun strategi

bisnisnya dengan mengandalkan kemampuan memprediksi trend lima hingga sepuluh tahun ke depan mengalami frustasi karena perubahan berlangsung sangat     cepat tanpa dapat diramalkan sebelumnya.

 

Agar mampu bertahan di lingkungan bisnis, organisasi dan perusahaan melakukan   berbagai cara seperti inovasi produk, memperluas pasar, meningkatkan  kualitas layanan, memperbaiki proses produksinya, perbaikan sistem organisasi, dan melakukan penghematan biaya. Strategi-strategi organisasi dibuat dan diciptakan agar bertahan diderasnya perubahan lingkungan, dan strategi organisasi haruslah mampu menciptakan keunggulan bersaing. Perusahaan yang efektif dalam memperoleh pengetahuan akan mampu menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing dalam ekonomi berbasis pengetahuan, sementara yang lain akan mengalami kesulitan mempertahankan posisi bersaing mereka. Pengetahuan mungkin menjadi satu-satunya sumber yang  paling penting dari keunggulan bersaing yang tersedia untuk sebuah organisasi di  abad kedua puluh satu.

 

Sementara itu, infrastrukur dan investasi sumber daya manusia (SDM) memainkan peran sangat penting di ekonomi berbasis pengetahuan. Para ekonom menilai ekonomi berbasis pengetahuan terdiri dari banyak elemen seperti sistem pendidikan yang tepat, adanya tenaga kerja yang mumpuni dan profesional, perbaikan infrastruktur teknologi informatika dan telekomunikasi serta kemudahan aksesnya dan perbaikan teknologi dengan memberikan perhatian khusus kepada universitas serta sektor swasta.

 

Peningkatan infrastruktur mulai jaringan internet, transportasi hingga universitas dan pusat riset sebuah daerah serta sumber daya manusia yang profesional sangat berpengaruh pada pembentukan perusahaan berbasis pengetahuan. Faktor lain yang berpengaruh pada kemunculan perusahaan berbasis pengetahuan adalah undang-undang yang tepat untuk mendorong aktivitas ekonomi dan perdagangan perusahaan ke arah perusahaan berbasis pengetahuan. Lingkungan yang aman dan persaingan sehat juga harus menjadi salah satu keunggulan undang-undang tersebut.

 

Di Iran, kajian awal untuk membentuk kota sains dan teknologi dilakukan tahun 1992 oleh perusahaan baja Isfahan (Zob Ahan) dan di bawah pengawasan deputi penelitian Universitas Sains dan Teknologi Isfahan. Selanjutnya tahun 2007, draf perusahaan berbasis pengetahuan dan dukungannya disusun oleh deputi presiden bidang sains dan teknologi serta diratifikasi oleh parlemen Iran.

 

Saat ini terdapat ratusan perusahaan berbasis pengetahuan di Iran, khususnya di kota sains dan teknologi serta tersebar di berbagai wilayah negara ini. Aktivitas perusahaan ini bervariasi mulai dari bioteknologi, nanoteknologi, baja, optik dan photonik, perangkat keras komputer, listrik, elektronik, telekomunikasi, teknologi informatika, jaringan dan perangkat lunak komputer, peralatan canggih produksi dan laboratorium, obat-obatan, peralatan medis, bidang antariksa mulai dari satelit hingga rudal, peralatan kilang minyak.

 

Salah satu aktivitas perusahaan berbasis pengetahuan di Iran di bidang produksi obat-obatan (farmasi). Lembaga riset McKinsey dalam sebuah penelitannya terkait potensi ekonomi Iran termasuk produksi obat-obatan menyatakan, "Pasar Iran memiliki banyak poin positif dan titik kuat di mana produksi obat-obatan dan farmasi berubah menjadi industri yang menjanjikan. Industri dalam negeri telah mengembangkan kemampuan sains tinggi termasuk riset sel punca dan bioteknologi dan permintaan akan obat-obatan seperti ini akan meningkat. Kami memprediksikan bahwa produksi obat-obatan akan mampu meningkatkan sahamnya di ekonomi Iran tujuh kali lipat hingga tahun 2035 dan nilainya dari satu miliar dolar di tahun 2014 akan mencapai 7 miliar dolar. Angka ini sama dengan laju 9 persen dalam setahun dan produksi Iran akan lebih unggul dari negara lain di kawasan."

 

Bioteknologi merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang kedokteran, pertanian dan makanan. Iran di bidang ini telah mengecap pengalaman yang banyak. Menurut pejabat Iran, ada sekitar 500 perusahaan berbasis ekonomi yang aktiv di bidang bioteknologi. Sektor ini termasuk sektor yang mampu melaksanakan programnya paling banyak. Sementara itu, ekspor di Iran didominasi oleh obat-obatan bioteknologi. Di kawasan Iran menempati posisi pertama di bidang ekspor obat-obatan bioteknologi.

 

Investasi di sektor ini untuk membina sumber daya manusia yang mumpuni dan pembentukan berbagai pusat riset telah dilakukan. Berdasarkan data yang ada, lebih dari 20 obat rekombinan dan 40 kit diagnostik selama 15 tahun terakhir telah memasuki pasar. Produk krim luka, luka diabetes dan bakar, berbagai kit diagnosis hemofilia, kelainan kromosom, penentuan gender dengan memanfaatkan STR termasuk aktivitas perusahaan farmasi Iran berbasis pengetahuan selama kurang dari dua dekade terakhir.

Obat Herceptin

 

Obat Herceptin dan Plasmokinin (Factor VIII/ AHF), dua obat genetika yang diproduksi perusahaan berbasis pengetahuan yang aktif di bidang bioteknologi Iran dan telah meraih lesensi untuk dipasarkan. Herceptin termasuk obat kemoterapi dan kanker payudara serta efektif untuk pasien tertentu. Obat ini diproduksi oleh dua perusahaan Iran.

 

Sementara Plasmokinin adalah obat pasien hemofelia. Plasmokinin adalah prokofaktor glikoprotein yang sangat penting bagi pembentukan tromboplastin. Plasmokinin disintesis dan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah oleh sel endotelial. Pada beberapa individu yang mempunyai sel endotelial yang tidak mensekresi senyawa ini, terjadi kondisi hemofilia, yaitu pendarahan yang sulit dihentikan meskipun terjadi oleh luka yang kecil sehingga dapat menimbulkan kematian.