Lintasan Sejarah 7 Juni 2019
-
7 Juni 2019
Perang Hunain Dimulai 1432 tahun yang lalu, tanggal 3 Syawal 8 HQ, menurut sebagian sejarawan muslim, dimulailah Perang Hunain.
Perang ini terjadi lima belas hari setelah penaklukan Mekah dan berlangsung di kawasan antara Mekah dan Thaif. Dua kabilah Arab yang belum masuk Islam, yaitu Hawazan dan Tsaqif, bersatu untuk melawan kaum Muslimin dan mereka memasang jebakan untuk mengalahkan pasukan Muslim.

Pasukan Muslimin yang baru saja memperoleh kemenangan dalam penaklukan Mekah, sempat lengah dalam perang ini dan terpaksa mundur. Namun, atas pertolongan Allah Swt dan kepemimpinan Rasulullah, pasukan Muslim kembali bangkit dan berjuang sampai akhirnya meraih kemenangan.
Peristiwa ini diabadikan di al-Quran dalam surat at-Taubah ayat 25, yang artinya, "Sesungguhnya Allah telah menolong kamu di medan peperangan yang banyak, dan peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa'at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai."
Zionis Serang Reaktor Nuklir Irak
39 tahun yang lalu, tanggal 7 Juni tahun 1980, pesawat-pesawat Zionis melakukan invasi ke Irak dan membombardir reaktor nuklir Tamuz di dekat kota Bagdad.
Aksi militer ini dilakukan oleh rezim Zionis dengan memanfaatkan kelengahan Irak yang saat itu tengah melancarkan invasi terhadap Iran. Meskipun serangan terhadap reaktor nuklir ini mendapat kecaman dari dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB, namun tidak ada langkah nyata apapun yang diambil untuk menindak Zionis.
Pesan Imam Khomeini Pasca Invasi Israel ke Lebanon
37 tahun yang lalu, tanggal 17 Khordad 1361 HS, Imam Khomeini ra mengirim pesan pasca invasi Israel ke Lebanon.

Ketika operasi-operasi militer para pejuang Palestina terhadap rezim Zionis Israel semakin meningkat dan dalam kondisi saat Lebanon akan menyelenggarakan pemilu presiden, militer Zionis Israel mempersiapkan mesin-mesin perangnya untuk menyerang Lebanon Selatan. Tujuan penyerangan ini untuk melenyapkan persenjataan para pejuang Palestina di Lebanon dan mencegah terpilihnya presiden Lebanon yang membela perjuangan Palestina.
Untuk itu pada 16 Khordad 1361 HS, jet-jet tempur Zionis Israel mengebom posisi-posisi para pejuang Palestina dan militer Israel yang berhasil melewati perbatasan Lebanon mulai memasuki kawasan selatan negara ini. Sekalipun Lebanon adalah negara Arab dan Islam, tapi tidak ada reaksi dari negara-negara Arab-Islam di kawasan.
Sementara itu, Iran yang baru saja berhasil membebaskan kota Khorramshahr dari cengkeraman tentara Saddam dan masih berada di bawah serangan hebat pesawat-pesawat tempur Irak, Imam Khomeini ra mengeluarkan pesan kepada bangsa Iran, Lebanon dan seluruh umat Islam di dunia pada 17 Khordad 1361 Hs yang isinya menyatakan kesedihan yang mendalam dan menyangkan sikap negara-negara Islam yang diam menyaksikan agresi itu.
Dalam pesannya itu, Imam Khomeini ra memulai dengan ayat al-Quran, "Innaa Lillahi wa Innaa Ilaihi Raaji'uun". Ucapan ini tidak ditujukan atas kejahatan Zionis Israel, bukan untuk korban yang berjatuhan, tidak untuk ribuan pengungsi Palestina dan bukan pula untuk warga Iran yang gugur syahid akibat pengeboman jet-jet tempur rezim Baath Irak, tapi ungkapan ini ditujukan kepada sikap diam negara-negara Islam. Menurut Imam, semestinya mereka tidak diam saja menyaksikan agresi Zionis Israel.