May 05, 2020 16:22 Asia/Jakarta

Presiden Amerika Donald Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih mengklaim bahwa dirinya sudah melihat bukti virus Corona, COVID-19 berasal dari Wuhan, Cina.  Pernyataan Trump ini bertentangan dengan laporan Badan Intelijen Nasional AS bahwa belum ada bukti konkrit virus Corona benar berasal dari Cina.

"Ya, ya saya sudah (melihat buktinya). Saya tidak bisa memberitahumu itu. Saya tidak diizinkan memberitahumu itu. Mungkin Cina pada akhirnya akan memberi tahu kita," kata Trump, Kamis, 30 April 2020.

AS dan Cina saling tuduh soal dari mana asal-usul COVID-19. Beijing mengklaim virus Corona ini tidak berasal dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran awal COVID-19. Pemerintah Cina mengklaim virus Corona dibawa oleh AS ke Wuhan dan kemudian pandemi terjadi dari sana.

Para pejabat AS menyatakan bahwa virus Corona berasal dari laboratorium virologi Wuhan (Institut Virologi Wuhan). Landasan yang dipakai Amerika adalah laporan seorang diplomat beberapa bulan lalu. Dalam laporan ini, diplomat AS di Cina mengeluhkan soal tidak amannya laboratorium virologi Wuhan yang diduga meneliti virus Corona.

Trump sendiri tidak bisa menyampaikan detil apapun soal pengetahuannya terkait asal virus Corona. Menurutnya, dia dilarang untuk menyampaikan hal itu. Presiden AS itu mengaku bahwa ada banyak teori soal asal usul virus Corona. Namun, dia menyakini virus tersebut berasal dari Wuhan.

Trump juga berharap Cina mau bersikap terbuka dan menyampaikan ke publik soal fakta sesungguhnya.

Sebelumnya, Badan Intelijen Nasional AS menegaskan bahwa masih sulit untuk mengkonfirmasi apakah betul virus Corona berasal dari Wuhan. Saat ini, pihaknya menyelidiki dua kemungkinan antara virus berasal dari kecelakaan lab virologi Wuhan atau virus ditularkan hewan di Wuhan. Yang penting dari pernyataan ini adalah soal dipastikannya virus tidak dibuat oleh manusia.  

Trump lebih lanjut berspekulasi apakah China telah melakukan "kesalahan" pada awal wabah, atau apakah ada yang melakukan "sesuatu dengan sengaja".

Trump juga mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) "harus malu pada diri mereka sendiri" dan menggambarkannya sebagai "agen pers" untuk Cina.

WHO sebelumnya mengklaim bahwa mereka tidak diundang untuk bergabung dengan penyelidikan Beijing terhadap virus tersebut.

Trump mengatakan ada kemungkinan bahwa Cina tak bisa menghentikan penyebaran virus corona atau membiarkannya menyebar. Cina juga disebut Trump belum memahami bagaimana virus itu muncul.

"Setidaknya mereka tampaknya berusaha agak transparan dengan kita. Tapi kita akan mencari tahu. Tapi itu adalah hal yang mengerikan yang terjadi, apakah mereka melakukan kesalahan atau apakah itu dimulai sebagai kesalahan atau ada yang sengaja melakukan sesuatu?" pungkasnya.

Cina membantah virus Corona berasal dari Wuhan. Beijing juga menentang segala upaya investigasi tentang asal usul virus COVID-19 yang ditujukan ke Cina.

Virus Corona telah menyebar ke berbagai negara dan jumlah korban jiwa akibat virus ini di seluruh dunia hingga Selas pagi, 5 Mei 2020 telah mencapai 251.497 orang.

Lebih dari 3.583.845 orang terinfeksi COVID-19 dan 1.162722 dari mereka telah sembuh. Covid-19 ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

AS berada di urutan pertama yang memiliki kasus terbanyak terkait dengan virus Corona. 1.180.332 warga Amerika terinfeksi COVID-19, dan 68.920 dari mereka meninggal dunia.

Spanyol berada di urutan kedua. 218.011 warga negara ini tertular COVID-19, dan 25.428 dari mereka meninggal dunia. Negara berikutnya adalah Italia. 211.938 warga negara ini terinfeksi virus Corona dan 29.079 dari mereka meninggal dunia.

Negara-negara berikutnya yang memiliki kasus terbanyak COVID-19 adalah Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Turki, Brazil, Iran dan Cina. (RA)

Tags