May 31, 2020 16:00 Asia/Jakarta

Ratusan perahu dan kapal cepat dengan berbagai kelas dan kemampuan telah diserahkan kepada pasukan Angkatan Laut (AL) Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) pada Kamis pagi, 28 Mei 2020 di Pelabuhan Bandar Abbas, Republik Islam Iran.

Penyerahan kapal-kapal tersebut dihadiri oleh Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami,  Pangliman AL IRGC Laksamana Alireza Tangsiri, gubernur Hormozgan dan sejumlah komandan dan pejabat di provinsi ini.

Dalam peresmian tersebut, Brigjen Tangsiri mengatakan, kami berhasil meningkatkan kecepatan kapal-kapal cepat kami hingga 92 knot atau sekitar 170 km perjam.

Dia juga mengabarkan produksi kapal Syahid Soleimani yang berukuran 65 meter dalam waktu dekat ini.

"Pandangan bijaksana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar terkait perhatian angkatan bersenjata Iran, terhadap ancaman maritim, menyebabkan tumbuhnya kemampuan angkatan laut IRGC di segala bidang, dan sekarang lebih dari 95 persen kebutuhan dasarnya dipenuhi di dalam negeri," ujarnya. 

Dia menambahkan, hari ini 120 kapal cepat militer baru sudah bergabung dengan AL IRGC yang dari segi desain dan jenis senjatanya sudah dimodifikasi khusus untuk memperbaiki kinerja, dan meningkatkan efektivitas.

Komandan AL IRGC itu menjelaskan, kecepatan 92 knot ini tiga kali lebih cepat dari kapal Amerika Serikat, dengan desain unik, dan struktur motor yang sudah ditingkatkan.

Tangsiri menegaskan, di antara karakteristik kapal cepat baru Iran, adalah bobotnya ringan, ramping, dan bisa melakukan manuver tinggi di samping kemampuan senjata yang sudah ditingkatkan.

Sementara itu Menhan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan, kami akan meningkatkan kehadiran kami di perairan bebas dan merancang serta memproduksi berbagai kapal permukaan.

"Dengan perancangan, produksi dan penyerahan kapal tempur cepat kepada IRGC, keamanan Teluk Persia khususnya Selat Hormuz semakin kuat," kata Hatami.

Hatami menjelaskan bahwa tahun ini kehadiran Iran di perairan bebas akan meningkat melalui perancanangan dan peroduksi beragam kapal perang.

"Secara global negara kami akan menyaksikan peningkatan level produksi di berbagai sektor tempur darat, laut dan udara, elektronik serta dirgantara," tuturnya.

Menhan Iran juga  menyinggung bahwa negaranya dengan garis perbatasan pantai  sepanjang 5000 km dan berbagai cadangan laut di samping cadangan besar minyak dan gas, senantiasa menjadi perhatian kekuatan besar.

"Teluk Persia sebagai pusat penghubung terbesar dan terpenting antara tiga benua, meskipun kaya akan sumber daya dan hubungannya dengan wilayah perairan utama dunia, telah menjadikan wilayah ini menjadi salah satu wilayah strategis paling penting di dunia," pungkasnya. (RA)