Lintasan Sejarah 8 Februari 2016
Hari ini, Selasa tanggal 8 Februari 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 28 Rabiul Tsani 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 19 Bahman 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Ibnu Arabi Wafat
799 tahun yang lalu, tanggal 28 Rabiul Tsani tahun 638 hijriyah, Abu Bakar Muhyiddin Muhammad yang dikenal dengan sebutan Ibnu Arabi, sufi dan ulama terkenal muslim meninggal dunia di kota Damaskus. Beliau lahir pada tahun 560 hijriyah di Andalusia atau Spanyol. Selain giat menimba ilmu, Ibnu Arabi tekun menjalani kehidupan ruhaninya, sehingga beliau dikenal sebagai seorang arif dan sufi besar.
Dalam berbagai perjalanannya ke sejumlah negeri Islam seperti Tunisia, Mekah, Baghdad dan Halab, Ihnu Arabi mendapat sambutan yang hangat dan penghormatan dari masyarakat dan ulama.
Banyak karya penulisan yang ditinggalkannya. Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa Ibnu Arabi menulis lebih dari 500 makalah dan buku, yang salah satunya adalah kitab tafsir al-Kabir yang terdiri atas beberapa jilid. Kitab beliau yang paling terkenal adalah Fushul al-Hikam yang mengungkap pandangan dan pemikiran irfani dan sufistik ulama besar ini.
Ratu Mary Dipenggal
429 tahun yang lalu, tanggal 8 Februari tahun 1587, setelah 19 tahun dipenjara, akhirnya Ratu Mary dari Skotlandia dijatuhi hukuman penggal atas tuduhan terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth Pertama.
Ratu Mary adalah putri dari Raja James Kelima. Ia sangat berambisi untuk meraih tahta kerajaan Inggris yang saat itu masih dipegang oleh Ratu Elizabeth Pertama. Ia kemudian merencanakan kudeta atas Ratu Elizabeth Pertama, namun gagal dan akhirnya dihukum mati.
Setelah Ratu Elizabeth Pertama meninggal tahun 1603, anak Ratu Mary, yaitu Raja James Keenam menggantikannya sebagai raja di Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.
Carl Wilhelm Scheele Lahir
274 tahun yang lalu, tanggal 8 Februari tahun 1742, Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli kimia terkemuka Swedia daan salah satu peletak dasar ilmu kimia modern, terlahir ke dunia. Sejak usia empat belas tahun, Scheele bekerja magang di sebuah apotek hingga delapan tahun kemudian. Dia menggunakan waktu luangnya untuk melakukan berbagai eksperimen kimia dan mempelajari pekerjaan standar dalam ilmu kimia.
Di antara penemuan yang dihasilkan oleh Scheele adalah zat chlorine, baryta, uric acid, dan molybdic acid. Satu-satunya buku yang ditulis oleh Scheele berjudul "Udara dan Api", yang diterbitkan tahun 1777.
Adibul Mamalik Wafat
101 tahun yang lalu, tanggal 28 Rabiul Tsani tahun 1336 hijriyah, Adibul Mamalik Farahani, penulis dan sastrawan terkemuka Iran meninggal dunia. Sebagai penulis yang amat menyenangi profesinya, dia menerima tawaran sebagai penanggung jawab penerbitan surat kabar Adab, Majles, dan surat kabar Aftab.
Selain di bidang penulisan dan penerbitan, Adibul Mamalik juga aktif di dunia politik. Dia bergabung dalam kelompok para pejuang gerakan Revolusi Konstitusional. Syair-syair Adibul Mamalik lebih banyak menceritakan kehidupan sosial dan aktifitas politiknya.
Angkatan Udara Iran Berbaiat Kepada Imam Khomeini
37 tahun yang lalu, tanggal 19 Bahman 1357 Hs, Angkatan Udara Iran menyatakan diri mendukung Imam Khomeini.
Dalam pertemuan antara personil angkatan udara dan Imam Khomeini, Imam menyampaikan pidato sebagai berikut, "Selama ini, Anda semua mematuhi pemimpin yang zalim. Sejak hari ini, Anda semua menggabungkan diri kepada al-Quran dan al-Quran akan menjadi pelindung Anda. Saya harap, dengan bantuan dari Anda sekalian, kita mampu mendirikan negara Islam yang adil."
Peristiwa bersejarah ini kemudian setiap tahun diperingati rakyat Iran sebagai Hari Angkatan Udara Republik Islam Iran.
Pawai Akbar Rakyat Mendukung Pemerintahan Sementara
37 tahun yang lalu, tanggal 19 Bahman 1357 Hs, rakyat Iran melakukan pawai akbar damai mendukung pemerintahan sementara.
Menyusul dimulainya kerja pemerintahan sementara, Imam Khomeini ra meminta warga menyatakan pendapatnya mengenai pemerintahan sementara dengan aksi pawai akbar yang dilakukan damai. Setelah permintaan ini, Jameeh Ruhaniyat Mobarez Tehran mengajak warga melakukan pawai akbar pada 19 Bahman 1357 Hs. Dalam pengumuman yang dikeluarkan disebutkan bahwa setelah 70 tahun, ini untuk pertama kalinya bangsa Iran membentuk pemerintah dan benar-benar gembira dengannya.
Pada saat yang sama, Amerika masih tetap mendukung Bakhtiari dan mempersiapkan rencana kudeta di Iran. Guna mendukung rencana ini, para kaki tangan rezim Shah Pahlevi mengancam akan membakar dan membunuh rakyat. Tapi pawai akbar yang dilakukan rakyat berhasil menggagalkan anggapan rezim Pahlevi.
Pada waktu itu Imam Khomeini ra mengumumkan bahwa melanjutkan kebangkitan ini sebagai kewajiban ilahi. Pawai akbar jutaan rakyat mendukung pemerintahan sementara yang diangkat oleh Imam Khomeini ra tidak hanya dilakukan di Tehran, tapi juga di kota-kota lainnya. Di akhir pawai akbar ini dibacakan resolusi yang berisikan tujuh butir yang mendukung Perdana Menteri Bazargani.