Sep 15, 2020 10:16 Asia/Jakarta
  • 15 September 2020
    15 September 2020

Hari ini, Selasa 15 September 2020 bertepatan dengan 26 Muharam 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Shahrivar 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Pasukan Yazid Blokade Mekah dan Menyerang Ka’bah

1378 tahun yang lalu, tanggal 26 Muharam 64 HQ, pasukan Yazid blokade Mekah dan menyerang Ka’bah.

Yazid bin Muawiyah pasca syahadah Imam Husein as dan para sahabatnya di Karbala serta ditawannya Ahli Bait kehilangan popularitas di kalangan umat Islam. Di sisi lain, Ahli Bait yang aktif mengungkap kebobrokan Yazid yang membuat masyarakat bangkit melawan pemerintah Yazid. Akibatnya, pada 63 Hq muncul gerakan-gerakan anti Yazid di Hijaz

Akhirnya warga Mekah dan Madinah bangkit secara terang-terangan dan menyerang pasukan Yazid. Di Mekah, Abdullah bin Zubair mengajak umat Islam untuk bergabung dengannya melawan Yazid bin Muawiyah. Perlahan-lahan semakin banyak yang bergabung dengannya dan berhasil mengusir pasukan Yazid dan kaki tangannya dari kota Mekah.

Pasukan Yazid bin Muawiyah berangkat dari Syam ke Mekah dan berhasil memblokade kota suci ini, sehingga menyulitkan warga. Mereka menempatkan katapel raksasa di sekitar kota Mekah dan menyerang dengan batu-batu besar. Abdullah bin Zubair dan warga Mekah akhirnya memilih masjidul Haram sebagai tempat paling aman, tapi Hashin bin Namir, komandan pasukan Yazid memerintahkan pasukannya untuk menarget Masjidul Haram dan Ka’bah.

Serangan pasukan Yazid ke Mekah justru meningkatkan kemampuan Abdullah bin Zubair. Pada 14 Rabiul Awal 63 Hq, Yazid bin Muawiyah meninggal dan pasukannya kembali ke Syam, sementara Abdullah bin Zubeir menguasai Hijaz.

Ka'bah

Makedonia Merdeka

29 tahun yang lalu, tanggal 15 September 1991, Makedonia di tenggara Eropa mencapai kemerdekaannya dari Yugoslavia.

Makedonia pada pertengahan abad ke-15 dijajah oleh imperium Utsmani dan pada akhir abad ke-19, menjadi bagian dari Bulgarian. Pada Perang Balkan Kedua di tahun 1914, Serbia menduduki Makedonia dan pada akhir Perang Dunia Pertama, bersama dengan Kroasia dan Slovenia, Makedonia mendirikan sebuah negara merdeka. Namun, rakyat Makedonia menentang persatuan tersebut dan melakukan perlawanan.

Setelah Perang Dunia Kedua, Makedonia kembali bergabung dengan Yugoslavia dan menjadi sebuah pemerintahan otonomi. Menyusul perkembangan yang terjadi di Soviet dan Eropa Timur pada dekade 1980-an, dan terpisahnya Kroasia dan Slovenia dari Yugoslavia, Makedonia dengan dukungan Barat juga memisahkan diri dan memproklamirkan kemerdekaannya.

Makedonia memiliki luas wilayah hampir 26 ribu kilometer persegi dan berbatasan dengan negara-negara Yugoslavia, Albania, dan Bulgaria.

Image Caption

Allamah Sayid Murtadha Askari Wafat

13 tahun yang lalu, tanggal 25 Shahrivar 1386 HS, Allamah Sayid Murtadha Askari meninggal dunia dalam usia 98 tahun di rumah sakit Milad, Tehran.

Allamah Sayid Murtadha Askari lahir di kota Samarra pada 1293 HS dan berasal dari keluarga ulama. Ayahnya Ayatullah Sayid Mohammad Hosseini yang dikenal dengan sebutan Syeikh al-Islam merupakan anak dari Ayatullah Sayid Ismail Syeikh al-Islam dan menantu Ayatullah Mir Muhammad Syarif Askari Tehrani yang dikenal dengan sebutan Khatimah al-Muhadditsin.

Sejak berusia 10 tahun Allamah Askari telah memasuki hauzah ilmiah dan mempelajari tingkat awal dan menengah di kota kelahirannya. Pada 1310 HS di masa Marjaiyah Ayatullah al-Udzma Hairi Yazdi di Qom, beliau pergi ke kota Qom dan mempelajari pelajaran tingkat menengah hauzah kepada guru-guru besar seperti Ayatullah Sheikh Mohammad Hossein Shariatmadari Saveji dan Ayatullah Sayid Shihab ad-Din Marashi Najafi di bidang. Kepada mereka Allamah Askari belajar fiqih dan ushul fiqih, dimana beliau berhasil menyelesaikan buku Lum'ah, Qawanin, Rasail dan Makasib.

Setelah itu Allamah Askari kembali ke kota Samarra dan melanjutkan buku Kifayah al-Ushul, kemudian fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid di kota itu. Beliau belajar kepada Ayatullah Agha Mirza Habibollah Ishtihardi dan Ayatullah Sayid Mohammad Reza Shoushtari.

Allamah Sayid Murtadha Askari memiliki metode baru dalam melakukan penelitian atas pelbagai masalah Islam atau dapat dikata pada dasarnya metode yang dilakukann beliau merupakan cara baru dalam menjelaskan Syiah dan membelanya. Contoh pertama penelitian beliau adalah buku Abdullah bin Saba wa Asathir Ukhra yang diterbitkan pada 1375 HQ. Buku ini dikenal luas di dunia Islam dan sangat berpengaruh. Di majalah al-Azhar terdapat dua artikel yang mengritisinya. Buku ini berlanjut hingga jilid keempat.

Setelah buku itu beliau menulis Khamsuuna wa Miah Shahabi Mukhtaliq (150 Sahabat Palsu) dalam tiga jilid, Maalim al-Madrasatain dalam 3 jilid dan al-Quran wa Riwayaat Madrasatain dalam 3 jilid. Akhirnya, dari risalah-risalah kecil beliau dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul Bar Gostareh Kitab va Sunnah. Buku-buku beliau kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa dunia seperti Persia, Inggris, Turki, Urdu, Italia, Rusia dan lain-lain.