Jan 01, 2021 15:32 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 1 Januari 2021
    Lintasan Sejarah 1 Januari 2021

Hari ini, Jumat 1 Januari 2020 bertepatan dengan 17 Jumadil Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 12 Dey 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

1 Januari Pertama Kali Dirayakan Sebagai Tahun Baru

2066 tahun yang lalu, tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM), untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru.

Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM.

Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Aleksandria, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dikalkulasi sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.

Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, ia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau July. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar  Agustinus, menjadi bulan Agustus.

Tahun baru 2021

Imam Muhammad Ghazali Lahir

992 tahun yang lalu, tanggal 17 Jumadil Awal 450 HQ, Imam Muhammad Ghazali, seorang filsuf muslim terkemuka, terlahir ke dunia di Iran.

Sejak masa mudanya, Imam Ghazali telah menuntut ilmu dari Abu Nashr Ismaily dan dalam waktu singkat ia berhasil menguasai berbagai ilmu yang berkembang di zamannya.

Pada usia 28 tahun, Imam Ghazali telah dianggap sebagai ahli fiqih terbesar pada zamannya. Beliau kemudian diundang untuk mengajar di sekolah Nizhamiyah, Baghdad. Pada tahun 488, Imam Ghazali meninggalkan pekerjaannya tersebut dan pergi menunaikan haji. Kemudian, beliau tinggal beberapa waktu di Baitul Maqdis dan di sana menyusun kitabnya yang terkenal, Ihyaa' Ulumuddin.

Setelah itu, Imam Ghazali kembali ke tanah airnya, Iran, dan mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan menulis berbagai kitab agama, di antaranya berjudul "Nasihatul Muluk" dan "Kimiyatus-Saadah".

Image Caption

Wafatnya Ayatullah Fayyaz Zanjani

79 tahun yang lalu, tanggal 12 Dey 1320 HS, Ayatullah Fayyaz Zanjani meninggal dunia dan dimakamkan di kota Zanjan.

Ayatullah Fayyaz Modarres Zanjani lahir di kota Zanjan pada tahun 1247 HS. Pada awalnya ia belajar langsung kepada ayahnya Akhond Mulla Mohammad. Setelah itu ia ikut belajar pada guru-guru besar di Tehran seperti Mirza Abul Hassan Jelveh dan Mirza Mohammad Hassan Ashtiani di bidang filsafat, fiqih, ushul fiqih, teologi, logika dan tafsir. Akhirnya beliau berhasil menguasai ilmu-ilmu rasional.

Ayatullah Fayyaz Zanjani juga sempat pergi ke Najaf dan belajar pada guru-guru besar seperti Allamah Sheikh Hadi Tehrani dan lain-lain sehingga menjadi seorang mujtahid besar.

Beliau sejak tahun 1287 HS hingga menutup usia tinggal di kota Zanjan dan menjadi marji taklid kota ini. Selama lebih dari tiga puluh tahun tinggal di sana, Ayatullah Fayyaz Zanjani mengajar dan menyebarkan ilmu-ilmu Ahlul Bait dan menjadi tempat rujukan masyarakat di sana.

Ayatullah Fayyaz Zanjani juga banyak meninggalkan karya ilmiah seperti Dzakhair al-Ummah dan risalah di bidang Khumus, zakat dan lain-lain.