May 20, 2021 13:58 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 20 Mei 2021

Wahabi Saudi Merusak Kuburan Baqi di Madinah

98 tahun yang lalu, tanggal 8 Syawal 1344 HQ, setelah Wahabi dan para pendukungnya menguasai kota Madinah, mereka kemudian merusak pekuburan Baqi yang berisikan kuburan para Imam Syiah dan banyak tokoh besar Islam.

 

Hingga masa itu, di setiap kuburan Imam Syiah atau tokoh besar Islam yang dikuburkan di Baqi dibangun kubah besar di atasnya. Tapi sejak kota Madinah dikuasai oleh Wahabi, mereka kemudian menghancurkan kuburan beserta kubah besar. Dengan demikian, umat Islam yang biasanya menziarahi kuburan-kuburan ini sejak saat itu dilarang melakukannya lagi.

 

Di pekuburan Baqi ada kuburan Imam Hasan Mujtaba as, Imam Ali Zainul Abidin as, Imam Muhammad Baqir as dan Imam Jakfar Shadiq as.

 

Aksi perusasakan Wahabi ini sangat menyedihkan umat Islam, terutama umat Islam Syiah. Selain merusak kuburan para Imam Syiah, mereka juga meratakan dengan tanah kuburan Abdullah dan Aminah as, ayah dan ibu Nabi Muhammad Saw, Imam Malik, imam mazhab Maliki, Abbas, paman Nabi Muhammad Saw, Ismail, anak Imam Jakfar Shadiq as dan lain-lain.

 

Perlu disebutkan juga bahwa berkuasanya kelompok Wahabi di Arab saudi merupakan peristiwa paling buruk yang terjadi dalam sejarah Islam di abad 14 Hijriah.

 

Pendirian Partai Zahmatkeshan Dukungan Amerika

 

70 tahun yang lalu, tanggal 30 Ordibehesht 1330 HS, Partai Zahmatkeshan didirikan oleh Doktor Mozaffar Baghai dengan dukungan Amerika.

 

Setelah terbentuknya pemerintahan Doktor Mosaddegh dan hadirnya tokoh-tokoh yang memiliki rapor buruk di masa lalu dalam komposisi pemerintah membuat munculnya friksi di barisan Front Nasional. Hal ini membuat sebagian anggota pentingnya seperti Ayatullah Kashani dan Doktor Mozaffar Baghai memilih mundur dari partai ini. Pasca pengunduran dirinya dari Front Nasional, Doktor Baghai membentuk partai Zahmatkeshan pada 30 Ordibehesht 1330 Hs dan berhasil merekrut banyak tokoh. Partai Zahmatkeshan merupakan gabungan dari para preman dan sebagian cendekiawan yang didukung oleh Amerika.

 

Partai Zahmatkeshan didirikan dengan tujuan menghadapi partai Tudeh yang kekiri-kirian dan mencegah pengaruh komunis serta mempersiapkan kudeta Amerika pada 28 Mordad 1332 Hs. Partai ini tidak lain adalah boneka AS dan alat intervensif mereka menggulingkan pemerintahan Doktor Mosaddegh.

 

Perlu diketahui bahwa seklipun Ayatullah Kashani dari sisi akidah dan mazhab punya sedikit kesamaan dengan Front Nasional dan Doktor Baghai, tapi demi maslahat yang lebih besar bagi rakyat dan negara, beliau bergabung dengan tokoh-tokoh nasionalis dan membentuk partai Front Nasional (Jebheh Melli). Dengan demikian, kehadiran Ayatullah Kashani di partai Front Nasional bukan berarti beliau mengakui kinerja mereka, tapi yang menjadi konsen beliau adalah maslahat lebih besar terkait umat Islam.

 

Timor Leste Merdeka

 

19 tahun yang lalu, tanggal 20 Mei 2002, Timor Leste resmi menyatakan diri sebagai negara yang berdaulat.

 

Pengukuhan kemerdekaan Timor Leste itu dilakukan melalui upacara yang meriah, yang dihadiri sejumlah pemimpin di Ibu Kota Dili. Upacara itu dihadiri oleh Presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) saat itu, Kofi Annan.

 

Gusmao juga mengundang Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri dan Perdana Menteri Australia, John Howard, serta mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton.

 

Sebelum menyatakan diri merdeka, Timor Leste selama tiga tahun dikelola oleh PBB menyusul hasil referendum berdarah pada akhir Agustus 1999, yang menyatakan Timor Leste berpisah dari kedaulatan Indonesia. Sebelum referendum, Timor Leste menjadi provinsi Indonesia ke-27, yang menduduki wilayah itu pada Desember 1975.