Lintasan Sejarah 12 Juni 2021
Lintasan Sejarah 12 Juni 2021
-
Lintasan Sejarah 12 Juni 2021
Hari ini Jumat, 12 Juni 2021 bertepatan dengan 31 Syawal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 22 Khordad 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Sayidah Maksumah as Lahir
1269 tahun yang lalu, tanggal 1 Dzulqadah 173 HQ, Sayidah Fathimah Maksumah, putri mulia Imam Musa bin Jakfar as, terlahir ke dunia.
Imam Musa bin Jakfar adalah keturunan Rasulullah generasi ke-6 dan menjadi imam dan pemimpin ke-7 umat Islam. Sepeninggal beliau, tampuk imamah diserahkan kepada putra beliau, yaitu Imam Musa ar-Rida as. Namun, sebagaimana yang dialami oleh para Imam Makshum lainnya, Imam Ridha akhirnya dipenjara dan dibunuh oleh khalifah yang berkuasa saat itu.
Semasa Imam Ridha diasingkan di Khurasan, Iran oleh Khalifah Makmun dari Dinasti Abbasiah, Sayidah Maksumah yang merupakan saudara perempuan Imam Ridha, memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Madinah ke Khorasan untuk menemui Imam Ridha.
Ketika Sayidah Maksumah dan rombongannya baru sampai di kota Qom, Iran, putri yang suci dan mulia itu jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Beliau dikuburkan di kota Qom dan makamnya hingga kini menjadi pusat peziarahan yang ramai dikunjungi para pecinta Ahlul Bait dari berbagai penjuru dunia. Kota Qom pun kemudian berkembang menjadi pusat pengajaran ilmu-ilmu Ahlul Bait dan menjadi basis perjuangan rakyat Iran dalam era Revolusi Islam Iran.
Indira Gandhi Diputuskan Bersalah
46 tahun yang lalu, tanggal 12 Juni 1975, Indira Gandhi, Perdana Menteri India, diputuskan bersalah karena melakukan kecurangan dalam pemilihan umum pada masa kampanye 1971.
Di tengah banyaknya seruan agar ia mundur, Gandhi menolak menyerahkan jabatannya dan berbalik menyatakan negara dalam keadaan darurat ketika berlangsung demonstrasi publik yang mengancam akan menggulingkan pemerintahannya.
Pada saat itu, rakyat India gelisah karena kekurangan makanan, inflasi, dan perselisihan regional. Pemerintahannya mendapat kritik keras karena memberlakukan taktik tangan besi untuk menghadapi masalah-masalah itu.
Sementara itu, tuntutan Partai Sosialis yang menyebutkan ia telah melakukan penipuan pada Pemilu 1971 berkembang menjadi skandal nasional. Akhirnya Pengadilan Tinggi Allahabad memutuskan Indira Gandhi bersalah dan mengucilkannya dari panggung politik selama enam tahun.
Ketika mengumumkan keadaan darurat, ia memenjarakan ribuan lawan politiknya dan membatasi kebebasan individual di negeri itu. Beberapa program kontroversial pun diberlakukannya selama periode tersebut, antara lain sterilisasi laki-laki dan perempuan sebagai alat untuk mengendalikan pertumbuhan populasi.
Ayatullah Sheikh Mojid Ad-Din Mahallati Wafat
22 tahun yang lalu, tanggal 22 Khordad 1378 HS, Ayatullah Sheikh Mojid ad-Din Mahallati meninggal dunia di usia 73 tahun dan dimakamkan di kota Shiraz.
Ayatullah Sheikh Mojid ad-Din Mahallati lahir ke dunia pada 1305 HS di kota Najaf, Irak. Semasa kecilnya beliau mengikuti ayahnya ke Shiraz, Iran dan di sana beliau mempelajari sastra dan ilmu-ilmu keagamaan kepada ayahnya. Bersamaan dengan itu, beliau melanjutkan pendidikannya hingga berhasil meraih S1 bidang hukum dan pada tahun 1325 HS, beliau resmi memasuki hauzah ilmiah Qom.
Ketika di Qom, Ayatullah Mahallati belajar kepada guru-guru besar seperti Ayatullah al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, Sayid Mohammad Mohaghgheq Damad, Mohammad Ali Araki, Imam Khomeini ra, Allamah Thabathabai dan lain-lainnya. Beliau menjadi ulama Qom yang terkenal.
Pada tahun 1337 HS, Ayatullah Mahallati bersama ulama lainnya mendirikan majalah Maktab Eslam dan beliau menulis sejumlah artikel di bidang hukum Islam dan mengkomparasikannya dengan hukum internasional.
Ayatullah Mahallati kembali ke kota Shiraz pada usia 35 tahun dan memulai aktivitasnya mengajar dan mendidik para pemuda di sana. Beliau juga aktif menulis dan menyebarkan ajaran agama serta tidak lupa mendirikan beberapa yayasan sosial. Pada masa Revolusi Islam dan Kebangkitan 15 Khordad, beliau bersama ayahnya sempat ditahan dan dipenjarakan oleh rezim Shah.
Pasca pembebasan, Ayatullah Mahallati bersama ayahnya memimpin perjuangan melawan rezim Shah bersama rakyat dan ulama provinsi Fars. Akibatnya beliau diasingkan dari Shiraz pada tahun 1351 ke kota Iranshahr, Zahedan dan Yazd selama 14 bulan.
Ayatullah Mahallati berkali-kali melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa dan Amerika. Dengan penjelasannya yang lugas dan diperkuat dengan logika, beliau berhasil memperkenalkan masyarakat di sana dengan prinsip-prinsip Islam.