Kelahiran Isa Al-Masih, Suara Perdamaian Global
Setiap tanggal 25 Desember diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Isa atau Yesus Kristus oleh penganut agama Kristen di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia dirayakan sebagai Hari Natal, yang termasuk hari besar nasional.
Nabi Isa as termasuk salah seorang nabi agung yang begitu dimuliakan dalam al-Quran. Al-Quran dalam banyak ayat memperkenalkan Nabi Isa dengan posisi yang tinggi dan perannya sebagai seorang Nabi Ulul Azmi, yang memiliki Kitab dan Syariat. Kelahiran Nabi Isa as sendiri merupakan peristiwa luar biasa yang telah disinggung dalam al-Quran.
Nabi Isa as lahir tanpa seorang ayah. Beliau lahir dari ibu yang suci bernama Maryam yang tidak punya suami. Allah Swt dalam al-Quran berbicara tentang Maryam puteri Imran sebagai seorang perempuan terhormat dan bertakwa. Perempuan mulia ini sejak kecil telah mencapai derajat spiritual yang tinggi dengan penghambaan dan pensucian diri, sehingga beliau mendapatkan hidangan dari langit.
Ketika Sayyidah Maryam sedang beribadah dan bermunajat, malaikat Jibril turun dan memberikannya kabar tentang kelahiran seorang putra darinya. Allah Swt menyebutkan hal ini dalam al-Quran surat Maryam ayat 16-21. Nabi Isa as adalah salah satu dari Nabi besar yang namanya disebutkan dalam Al-Quran dan dicatat dengan penuh kemuliaan dan kehormatan serta disebut juga dengan Kalimatullah atau Ruhullah.
Nama Nabi Isa as disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 45 kali dan di beberapa bagian beliau disebut dengan nama Al-Masih. Sang ibu, Maryam sa, adalah salah satu wanita suci dalam sejarah umat manusia yang memiliki kedudukan sangat tinggi. Sedemikian mulia sosok Maryam, sehingga malaikat diturunkan kepadanya untuk memberi kabar soal kelahiran putranya. Kelahiran Nabi Isa Al-Masih as tanpa ayah merupakan bukti kekuatan Allah Swt yang tidak bisa dibatasi hukum sebab-akibat.
Kelahiran Isa Al-Masih merupakan fenomena bersejarah yang tercatat dalam Al-Quran. Nabi Isa, ketika masih bayi bisa berbicara dan memperkenalkan dirinya sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Maryam ayat 30-33, "Nabi Isa as berbicara ketika masih bayi, “Berkata Isa, ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Di bagian lain al-Quran, surat Al-Zukhruf ayat 63 menjelaskan, "Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku".
Isa Al-Masih as adalah seorang utusan Allah swt untuk membimbing umat manusia. Oleh karena itu, ucapan dan perilakunya sesuai dengan ketentuan ilahi, sebagaimana para pendahulunya dan juga Nabi yang datang sesudahnya. Ajaran Isa as adalah membenarkan ucapan para nabi terdahulu dan menyampaikan kembali pesan-pesan mereka.
Pada prinsipnya, Al-Quran memandang misi besar semua Nabi ilahi adalah melawan thagut, sebagaimana ditegaskan dalam surat Nahl ayat 36, "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".
Peringatan hari kelahiran Nabi Isa Al-Masih bisa menjadi landasan bersama antara umat Islam dan Kristiani, meskipun kedua agama besar ini memiliki perbedaan. Nabi Isa adalah penyelamat dan pemimpin agama yang membaktikan hidupnya untuk umat manusia.
Tampaknya, banyak agenda penting yang bisa dilakukan umat Islam dan Kristiani di antaranya: meredakan kekerasan dan kerusakan sosial, pengentasan kemiskinan, membantu kaum tertindas, serta berjuang untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Kini, berbagai masalah global menuntut peran lebih aktif para agamawan dan penganut agama di dunia, terutama Islam dan Kristen supaya bahu-membahu menyelesaikan berbagai masalah dunia demi menciptakan perdamaian global. Sebab, inilah salah satu pesan penting peringatan hari kelahiran Nabi Isa Al-Masih.(PH)