Presiden Lebanon Tekankan Urgensi Persatuan Nasional
Presiden Lebanon menekankan bahwa peringatan haul pertama kesyahidan Sayid Hasan Nasrullah dan Sayid Hashem Safi al-Din harus menjadi titik balik bagi penguatan persatuan nasional.
Tehran, pars Today mengutip Jaringan Al-Manar melaporkan, Presiden Lebanon Joseph Aoun dalam sebuah pesan bertepatan dengan peringatan satu tahun gugurnya Sayid Hasan Nasrullah dan Sayid Hashem Safi al-Din, dua mantan sekretaris jenderal gerakan Hizbullah hari Sabtu (27/9/2025) mengatakan,"Melindungi pengorbanan putra-putra negeri ini—apa pun orientasi mereka—hanya mungkin melalui persatuan sikap dan dukungan semua pihak terhadap proyek negara yang tunggal, kuat, dan adil."
Ia menambahkan,"Menghadapi bahaya keamanan, politik, dan ekonomi yang mengancam Lebanon saat ini hanya mungkin melalui solidaritas nasional, menghindari perpecahan, dan menekankan dukungan nyata di bawah panji pemerintah Lebanon, sebuah pemerintahan yang legitimasinya hanya milik rakyat dan merupakan satu-satunya pihak yang menjamin keamanan bagi seluruh rakyat Lebanon tanpa diskriminasi atau pembedaan apa pun."
Presiden Lebanon juga menyampaikan harapannya agar peristiwa menyakitkan ini menjadi titik balik bagi konvergensi dan penguatan keyakinan dalam masalah ini, karena satu-satunya jalan bagi Lebanon untuk terbebas adalah dengan memiliki satu pemerintahan dan tentara, serta lembaga hukum yang melindungi kedaulatan dan martabat.
Sayid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, gugur syahid dalam serangan kriminal yang dilakukan oleh rezim Zionis yang sedang merebut kekuasaan di pinggiran selatan Beirut.
Pada hari Jumat, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis yang sedang merebut kekuasaan, dengan dukungan Amerika Serikat dari markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, mengeluarkan perintah untuk membunuh Sayid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon.
Akibat perintah ini, pada Jumat malam, pesawat-pesawat rezim Israel mengebom permukiman Haret Harik di pinggiran kota Beirut secara besar-besaran dan terus-menerus.
Beberapa sumber di rezim Israel mengumumkan bahwa serangan di pinggiran selatan Beirut dilakukan oleh delapan hingga 12 jet tempur secara bersamaan dan bom-bom penghancur bunker Amerika seberat 2.000 pon digunakan.
Pada tanggal 2 November tahun lalu, gerakan Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Sayid Hashem Safi al-Din, kepala dewan eksekutif gerakan Hizbullah, yang telah ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah setelah gugurnya Sayid Hasan Nasrullah, gugur dalam serangan rezim Israel di Beirut.(PH)