Venezuela Peringatkan AS Tidak Melakukan Perang Bodoh
-
Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Pars Today - Presiden Venezuela telah memperingatkan Presiden AS Donald Trump agar tidak melancarkan perang bodoh dengan negaranya.
Tanggapan Venezuela terhadap tindakan provokatif dan ilegal Amerika Serikat telah menerima beragam reaksi di media Inggris, demikian IRIB dari London.
Surat kabar The Guardian menulis, Menyusul ancaman pemerintah AS, Venezuela telah mengerahkan ribuan rudal darat-ke-udara Rusia dan mempersiapkan pasukannya.
Menurut koran ini, Donald Trump baru-baru ini mengumumkan bahwa ia telah memberi wewenang kepada badan intelijen AS untuk mengambil tindakan terhadap Venezuela, yang terletak di Amerika Latin.
The Guardian menulis bahwa Amerika Serikat telah mengerahkan jet tempur siluman dan kapal angkatan laut sebagai bagian dari apa yang disebutnya upaya antinarkoba, tetapi belum mempublikasikan bukti bahwa tujuannya adalah untuk memerangi perdagangan narkoba.
Surat kabar The Guardian menulis, Trump membantah telah mengirim pesawat pengebom B-1B ke Venezuela lagi dalam sebuah wawancara dengan wartawan pada hari Kamis, tetapi mengatakan ia tidak senang dengan Venezuela.
Presiden AS mengklaim bahwa para penjahat Venezuela telah memenuhi penjara-penjara AS. Surat kabar ini menulis bahwa serangan AS, yang dimulai pada 2 September, telah menewaskan sedikitnya 37 orang.
The Guardian menulis bahwa Maduro memberi tahu para pendukungnya bahwa ia telah mengerahkan setidaknya 5.000 rudal antipesawat buatan Rusia di "posisi-posisi pertahanan udara penting".
Surat kabar ini menulis bahwa presiden Venezuela merujuk pada rudal Rusia "Igla-S", yang merupakan rudal jarak pendek dan ketinggian rendah yang digunakan untuk menembak jatuh rudal jelajah, drone, helikopter, dan pesawat.
The Guardian menulis, Ketegangan regional telah meningkat setelah kampanye Donald Trump di Amerika Latin, dan Maduro menuduh Washington mencoba mengubah rezim.
Menurut The Guardian, Trump mengatakan pekan lalu bahwa ia telah mengizinkan tindakan rahasia CIA terhadap Venezuela dan sedang mempertimbangkan serangan terhadap dugaan kartel narkoba di lapangan.
The Guardian menulis bahwa presiden AS dari Partai Republik menuduh Maduro memimpin geng narkoba, sebuah tuduhan yang dibantah oleh pemimpin Venezuela tersebut.(sl)