Kerugian Ekonomi Capai $15 miliar di Tengah Perang Partai Politik
-
Penutupan pemerintah AS
Pars Today - Kantor Anggaran Kongres baru-baru ini memperingatkan bahwa ekonomi AS dapat kehilangan $15 miliar akibat penutupan pemerintah federal. Peringatan ini muncul di tengah Trump, Partai Demokrat, dan rakyat Amerika menyalahkan presiden dan Partai Republik atas penutupan yang berkepanjangan ini.
Menurut laporan IRNA pada hari Senin (03/11/2025), penutupan pemerintah AS memasuki minggu keenam dan Trump terus bersikeras bahwa ia tidak berencana untuk bernegosiasi dengan Partai Demokrat. Laporan Kantor Anggaran Kongres menunjukkan bahwa penutupan pemerintah AS akan mengurangi pertumbuhan PDB di negara ini sebesar satu hingga dua poin pada kuartal keempat tahun ini.
Kantor Anggaran Kongres juga mengumumkan bahwa ekonomi AS dapat kehilangan $15 miliar, dan pengurangan ini merupakan akibat dari berkurangnya layanan yang diberikan oleh pegawai federal, pengeluaran yang lebih rendah untuk barang dan jasa, serta berkurangnya tunjangan untuk Program Bantuan Nutrisi Tambahan (SNAP).
Trump mengklaim bahwa jika Partai Demokrat menyerah, penutupan pemerintah akan berakhir. Namun jika mereka tidak memilih untuk mengakhiri penutupan, itu akan menjadi masalah mereka sendiri.
Presiden AS menyebut Partai Demokrat "gila" yang telah "tersesat". Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan pemerintah, yang merupakan penutupan terpanjang dalam sejarah AS, tetapi menolak menawarkan rencana langsung untuk mengimbangi biaya perawatan kesehatan.
Anggaran perawatan kesehatan merupakan isu kunci bagi Partai Demokrat, yang menuntut agar Partai Republik menyetujui perpanjangan subsidi bagi lebih dari 20 juta warga Amerika yang tercakup dalam Undang-Undang Perawatan Terjangkau, yang dikenal sebagai Obamacare.
Penutupan pemerintah dimulai sebulan yang lalu dan hanya beberapa hari menjelang penutupan pemerintah federal selama 35 hari yang terjadi pada periode 2018-2019 selama masa jabatan pertama Trump.
Penutupan yang berkepanjangan ini terjadi ketika jutaan warga Amerika berisiko kehilangan kupon makanan mereka pada bulan November.(sl)