Inggris Memecat Lebih dari 1.400 Anggota Polisi
-
Polisi Inggris
Pars Today - Laporan yang beredar di Inggris mengungkapkan bahwa sebanyak 1.442 petugas dan staf kepolisian telah dipecat, mengundurkan diri, atau dipensiunkan secara paksa selama tiga tahun terakhir.
Menurut laporan IRIB dari London, langkah ini diambil setelah sejumlah laporan independen di Inggris mempertanyakan perilaku profesional dan etika banyak anggota kepolisian, serta mengungkap adanya rasisme struktural dalam Kepolisian Metropolitan London.
Menanggapi hal ini, Mark Rowley, Kepala Kepolisian Inggris menolak mengakui keberadaan rasisme sistemik di institusinya, tapi mengakui bahwa “evaluasi terhadap kinerja Kepolisian Metropolitan sama sekali tidak jujur”.
Rowley menyerukan agar para petugas yang tidak mematuhi standar perilaku profesional secara sukarela meninggalkan dinas.
Rowley menegaskan bahwa dirinya bertekad menyingkirkan petugas-petugas yang gagal memenuhi standar kinerja atau tidak menghargai nilai-nilai kepolisian, dan menambahkan bahwa pada awal pekan ini ia telah memperingatkan para perwira senior yang tidak memenuhi standar tersebut bahwa “pintu keluar selalu terbuka bagi mereka”.
Sudah lama Kepolisian Inggris menghadapi tuduhan serius terkait rasisme institusional, misogini, dan berbagai pelanggaran etik, yang telah menggerus kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Media-media Inggris melaporkan bahwa Kepolisian Metropolitan saat ini sedang bernegosiasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memulihkan wewenang yang memungkinkan penerapan pensiun paksa terhadap petugas-petugas bermasalah.
Selama beberapa tahun terakhir, puluhan laporan tentang pelanggaran pidana dan moral aparat kepolisian Inggris telah dipublikasikan. Namun, kasus yang paling memicu kemarahan publik adalah kejahatan brutal yang dilakukan oleh Wayne Couzens, seorang perwira senior polisi yang menculik, memperkosa, dan membunuh Sarah Everard, seorang wanita muda Inggris, sebelum menguburkan jasadnya di hutan.(sl)