Upaya Menteri Luar Negeri Jerman Mendikte Iran
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i180196-upaya_menteri_luar_negeri_jerman_mendikte_iran
Pars Today - Menyusul posisi dan tindakan anti-Iran dari tiga negara Eropa yang dikenal sebagai Troika Eropa, Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan dalam pertemuan dengan rekan-rekannya bahwa Iran berkewajiban untuk memastikan transparansi yang nyata terkait program nuklirnya.
(last modified 2025-11-12T08:59:13+00:00 )
Nov 12, 2025 15:57 Asia/Jakarta
  • Bendera Troika Eropa
    Bendera Troika Eropa

Pars Today - Menyusul posisi dan tindakan anti-Iran dari tiga negara Eropa yang dikenal sebagai Troika Eropa, Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan dalam pertemuan dengan rekan-rekannya bahwa Iran berkewajiban untuk memastikan transparansi yang nyata terkait program nuklirnya.

Menurut laporan FNA, Kementerian Luar Negeri Jerman mengumumkan dalam sebuah pesan di X hari ini, Rabu (12/11/2025) bahwa Menteri Luar Negeri Jerman telah berdiskusi dengan rekan-rekannya dari Inggris dan Prancis mengenai program nuklir Iran.

Menurut pesan itu, dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela pertemuan G7 ini, Johann Wadephul menekankan dalam percakapan dengan Yvette Cooper dan Jean-Noël Barrot bahwa "setelah Snapback, Iran tetaplah yang harus memastikan transparansi yang nyata terkait program nuklirnya".

Pertemuan para menteri luar negeri dari tiga negara Eropa yang merupakan pihak dalam JCPOA diadakan pada malam menjelang pertemuan Dewan Gubernur IAEA, di mana program nuklir Iran juga akan menjadi salah satu topik pembahasan.

Seruan Iran untuk transparansi muncul ketika Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah menyatakan, tidak hanya dalam laporan tetapi juga dalam wawancara, termasuk yang baru-baru ini dilakukan, bahwa program nuklir Iran bersifat damai dan tidak ada bukti bahwa program tersebut telah menyimpang dari jalur damai.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menjelaskan dalam konferensi pers pada hari Senin (11/11) bahwa "kami menghadapi kondisi khusus akibat tindakan agresif rezim Zionis dan Amerika Serikat, dan ini bukanlah kondisi normal. Sebelum agresi militer baru-baru ini, kami bekerja sama dengan IAEA seperti biasa, dan setelah perjanjian Kairo, kami mencapai kesepahaman untuk bekerja sama dalam kondisi baru."

Baghaei menambahkan, "Pihak yang seharusnya disalahkan adalah pihak Eropa, yang mencoba membalikkan sanksi dengan menyalahgunakan mekanisme penyelesaian sengketa (Snapback) JCPOA dan menghancurkan seluruh proses yang berlangsung dengan IAEA."

Jubir Kemenlu Iran juga menanggapi pertanyaan lain tentang pernyataan Menteri Luar Negeri Prancis baru-baru ini dan minatnya dalam negosiasi isu nuklir Iran, "Sekadar menunjukkan minat saja tidak cukup. Mereka harus menunjukkan keseriusan dan niat baik, yang sayangnya kita hadapi tanpa adanya niat baik dalam isu semacam ini."(sl)