Masuknya Peralatan Militer Baru Amerika Serikat ke Suriah
-
Persenjataan AS
Pars Today - Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan masuknya peralatan militer baru milik Amerika Serikat ke barat laut Suriah.
Menurut laporan IRNA yang mengutip jaringan Al-Masirah, peralatan militer ini diangkut dengan sebuah pesawat kargo Amerika yang mendarat di bandara Kharab Al-Jir di pinggiran Rmelan, wilayah Al-Hasakah, di barat laut Suriah.
Laporan ini menyatakan bahwa langkah ini dilakukan di tengah berlanjutnya pemasukan peralatan militer Amerika ke dalam wilayah Suriah.
Tindakan ini dilakukan beberapa hari setelah pasukan Amerika, yang hadir dalam kerangka Koalisi Internasional, pada hari Sabtu pekan ini menarik 20 unit kendaraan militer, termasuk kendaraan lapis baja Bradley, dari pangkalan mereka di wilayah Al-Shaddadi, selatan provinsi Al-Hasakah.
Konvoi itu kemudian bergerak melalui perlintasan perbatasan Al-Walid menuju pangkalan-pangkalan koalisi di wilayah Kurdistan Irak.
Langkah ini terjadi hanya beberapa bulan setelah penarikan besar-besaran pasukan Amerika pada 23 April 2025, ketika sekitar 150 kendaraan militer dikeluarkan dari pangkalan Al-Shaddadi di selatan Hasakah, ladang gas Koniko di utara Deir ez-Zor, dan ladang minyak Al-Omar di timur Deir ez-Zor, lalu dipindahkan dengan cara yang sama ke pangkalan koalisi di Kurdistan Irak.
Pergerakan ini bertepatan dengan laporan media Amerika mengenai perubahan signifikan dalam pola penempatan pasukan AS di dalam Suriah.
Harian The New York Times, dalam laporannya pada 17 April yang dikutip dari dua pejabat Amerika tanpa menyebutkan nama, menyatakan bahwa militer AS telah memulai proses penutupan tiga pangkalan kecil di timur laut Suriah. Langkah itu merupakan bagian dari peninjauan ulang strategi kehadiran militer Washington di kawasan.
Menurut laporan itu, Amerika Serikat telah memulai proses penarikan ratusan tentaranya dari Suriah, sebuah langkah yang mencerminkan perubahan kondisi keamanan negara ini setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad pada Desember 2024.
Menurut New York Times, rencana penarikan ini mencakup penutupan pangkalan pendukung misi “Green Village” (yang terletak di ladang gas Koniko), pangkalan “Al-Furat” (di ladang minyak Al-Omar), serta satu fasilitas ketiga yang lebih kecil dan tidak disebutkan namanya.
Perkiraan media ini menunjukkan bahwa penutupan pangkalan-pangkalan ini akan mengurangi jumlah pasukan Amerika di Suriah dari sekitar 2.000 personel menjadi mendekati 1.400 personel, sebuah langkah yang berada dalam kerangka peninjauan ulang kehadiran militer AS dan penyesuaiannya dengan kondisi keamanan terbaru di kawasan.(sl)