Hizbullah: Selama Ada Pendudukan dan Agresi, Senjata Tidak Akan Diletakkan
-
Bendera Hizbullah
Pars Today - Di tengah berlanjutnya pelanggaran gencatan senjata Lebanon oleh Zionis Israel, seorang anggota fraksi parlemen Hizbullah menegaskan bahwa tidak ada konspirasi internal maupun eksternal yang mampu memadamkan api perlawanan, dan selama agresi serta pendudukan masih ada, senjata Hizbullah akan tetap ada.
Menurut laporan FNA hari Kamis (27/11/2025), Ali Ammar, anggota fraksi Wafa lil-Muqawama yang berafiliasi dengan Hizbullah menekankan, “Selama musuh Israel masih menduduki tanah dan melanggar kesucian serta kehormatan, senjata perlawanan akan tetap ada.”
Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon, Ammar menambahkan bahwa senjata ini akan tetap ada selama Israel tidak mematuhi resolusi dan perjanjian internasional, tidak mundur dari seluruh wilayah pendudukan (tujuh titik, bukan lima titik), tidak membebaskan para tahanan, dan tidak menghentikan segala bentuk agresi darat, laut, maupun udara.
Ammar juga menyatakan, “Meskipun ada konspirasi dan intrik dari berbagai negara, khususnya Amerika dan Israel beserta sekutunya, mereka telah gagal dan tidak akan pernah bisa memadamkan api perlawanan.”
Ia menuding sebagian kelompok internal Lebanon melakukan provokasi terhadap perlawanan, seraya menambahkan, “Kita hidup dalam satu negara dan di bawah satu atap, tidak ada sejarah permusuhan lapangan dengan mereka. Namun percikan pertama permusuhan datang dari pihak mereka sendiri.”
Di akhir pernyataannya, Ammar mempertanyakan sikap pemerintah Lebanon, “Mengapa berbicara tentang negosiasi, sementara Israel masih menghindar dari pelaksanaan perjanjian gencatan senjata? Israel memiliki sejarah penuh kejahatan dan masih menduduki tanah kita.”
Beberapa jam setelah berita ini dipublikasikan, militer Israel mengumumkan serangan baru ke wilayah selatan Lebanon, khususnya daerah al-Mahmudiyah dan al-Jubur. Media dan sumber lokal juga merilis gambar terbaru dari gelombang serangan baru Israel ke selatan Lebanon.(sl)