Jun 05, 2024 12:07 Asia/Jakarta
  • Bendera Cina, Iran dan Rusia
    Bendera Cina, Iran dan Rusia

Iran, Cina dan Rusia menekankan bahwa ketentuan JCPOA masih berlaku dan menyarankan negara-negara Barat yang telah membuat implementasi perjanjian ini menemui jalan buntu karena itikad buruk dan kelambanan mereka, bahwa dengan menunjukkan kemauan politik, mereka harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melanjutkan implementasi perjanjian ini.

Menurut laporan IRNA hari Rabu (5/6), dalam pernyataan bersama yang disampaikan pertama kali oleh tiga negara Iran, Cina dan Rusia pada pertemuan triwulanan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional, disebutkan, Negara-negara kami secara konsisten menjadi pendukung kuat JCPOA.

Pernyataan yang disampaikan oleh Mikhail Ulyanov, Duta Besar dan Wakil Tetap Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina menambahkan, Sejak tahun 2018, ketika Amerika Serikat secara ilegal dan sepihak menarik diri dari perjanjian ini dan menjatuhkan sanksi sepihak dan ilegal serta menerapkan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran menjadi titik balik perjanjian ini, tapi dukungan kami terhadap JCPOA tidak berubah.

Iran, Cina dan Rusia menekankan bahwa "kami tidak menyia-nyiakan upaya apa pun untuk memulihkan JCPOA" dan mengingat bahwa sebagai hasil dari 8 putaran perundingan di Wina, dan menyampaikan kesiapan untuk menyepakati dimulainya kembali penerapan JCPOA berdasarkan teks perjanjian Agustus 2022.

Sementara itu, menurut pernyataan di atas, “peserta - JCPOA lainnya, Prancis, Jerman dan Inggris - serta Amerika Serikat”, meskipun telah berjanji, ternyata memilih proses lain dan mengabaikan tujuan bersama kita untuk melanjutkan implementasi JCPOA, karena pertimbangan mereka.

Sidang Dewan Gubernur IAEA

Lanjutan pernyataan tersebut disebutkan, Cina, Republik Islam Iran, dan Rusia berpendapat bahwa ketentuan JCPOA masih berlaku dalam kerangka Resolusi Dewan Keamanan 2231. Sudah waktunya bagi negara-negara Barat untuk menunjukkan kemauan politik dan menahan diri dari siklus eskalasi tanpa akhir yang telah mereka lakukan selama dua tahun terakhir dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melanjutkan penerapan JCPOA.

Perundingan dimulainya kembali penerapan JCPOA diselenggarakan pada 27 Desember 2021 dilaksanakan di Wina dalam delapan putaran dengan dihadiri perwakilan Kelompok 4+1, Uni Eropa, dan Iran.

Delegasi Amerika juga secara tidak langsung hadir dalam perundingan tersebut, tapi hasil perundingan menemui jalan buntu karena faktor-faktor seperti kontradiksi perilaku, keterlambatan pengambilan keputusan, ketamakan dan permintaan baru dari pihak AS.

Faktanya, pengalaman perundingan di Wina menunjukkan bahwa meskipun ada klaim diplomasi, Gedung Putih tidak memiliki kemauan yang diperlukan untuk mengambil keputusan untuk kembali ke JCPOA dan memberikan kompensasi atas kegagalan kebijakan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump terhadap kebijakan tersebut terhadap Iran.

Hal ini terjadi karena Iran, sebagai negara yang bertanggung jawab, selalu menyatakan bahwa mereka siap untuk membuat perjanjian yang stabil dan dapat diandalkan yang akan menghapus sanksi dengan cara yang terjamin dan tidak menyisakan lagi masalah bagi penyalahgunaan terhadap Iran di masa depan.(sl)

Tags