Jun 08, 2024 14:58 Asia/Jakarta

Seorang anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyatakan bahwa dimasukkannya rezim Zionis dalam daftar hitam PBB menunjukkan bahwa Israel sedang dituntut oleh pengadilan internasional.

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi tahu pihak berwenang rezim Zionis pada hari Jumat (7/6/2024) bahwa lembaga internasional ini bermaksud memasukkan Israel ke dalam daftar hitam pemerintah yang melakukan pembunuhan anak.

Menanggapi isu ini, Ezzat al-Rashq, anggota biro politik Hamas mengatakan menambahkan bahwa masuknya rezim Zionis dalam daftar hitam PBB karena pembunuhan anak-anak Palestina sekali lagi menyebabkan Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim ini, tentara dan kabinet rezim ini berada dalam keadaan gila dan panik.

Ia nenyatakan bahwa rezim Zionis sedang dituntut oleh pengadilan internasional, dan menegaskan bahwa pemboman sekolah yang menampung pengungsi Palestina di kamp Al-Nusirat di tengah Jalur Gaza adalah kejahatan dan genosida serta pembersihan etnis.

Di sisi lain, Nawaf Al-Mousawi, penanggung jawab kasus sumber daya dan perbatasan Hizbullah Lebanon menunjukkan bahwa para pemimpin rezim Israel tidak mampu menghadapi Hizbullah, dan menekankan, "Rezim Zionis tidak akan menang dalam hal konfrontasi dengan kekuatan perlawanan,".

"Serangan perlawanan Islam terhadap peralatan mata-mata rezim pendudukan Quds adalah untuk mengalihkan perhatian musuh dan memberikan tekanan supaya menghentikan perang di Gaza," ujar Al-Mousawi.

"Sejak dikeluarkannya resolusi gencatan senjata 1701 setelah perang 33 hari, PBB telah mencatat lebih dari 400 pelanggaran resolusi ini oleh Israel setiap bulannya," tegasnya.

Resolusi 1701 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dikeluarkan dan disetujui setelah berakhirnya perang 33 hari antara Israel dan Lebanon pada tahun 2006, memperingatkan rezim Zionis terhadap tindakan permusuhan terhadap Lebanon, namun rezim Zionis mengabaikan resolusi ini, dan selalu melanggar wilayah udara, darat dan Laut Lebanon.(PH)

Tags