Pengadilan AS Hentikan Paksa Demonstrasi Anti-Israel, Ini Respons Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menilai keputusan pengadilan Amerika Serikat, untuk menghentikan paksa demonstrasi anti-Israel, mahasiswa Universitas California Los Angeles, UCLA, sebagai pelanggaran kebebasan berpendapat dan menyampaikan keyakinan.
Nasser Kanaani, Selasa (11/6/2024) di akun media sosial X menulis, "Perbedaan slogan dan praktik, terlihat jelas dalam pelanggaran kebebasan berpendapat dan menyampaikan keyakinan di AS, dengan dikeluarkannya perintah pengadilan untuk menghentikan demonstrasi anti-Israel, mahasiswa UCLA."
Ia menambahkan, "Para pengurus perhimpunan mahasiswa Universitas California Los Angeles, meyakini bahwa keputusan pengadilan untuk menghentikan paksa demonstrasi mahasiswa dan pegawai universitas yang mendukung Palestina, tidak punya legitimasi hukum."
Baru-baru ini salah satu pengadilan di California, mengeluarkan keputusan untuk menghentikan paksa demonstrasi pegawai dan karyawan Universitas California.
Demonstrasi-demonstrasi mendukung Palestina, di kampus-kampus AS dan Eropa, yang dimulai di kampus Universitas Columbia, sampai sekarang terus berlanjut.
Menurut data resmi, sejak tanggal 18 April 2024, lebih dari 2.600 orang ditangkap oleh aparat keamanan di 50 universitas di seluruh dunia karena berdemonstrasi mendukung Palestina. (HS)