Hizbullah Menghantam Markas Komando Rezim Zionis
Hizbullah Lebanon menargetkan markas komando Divisi 91 rezim Zionis.
Menurut laporan IRNA hari Sabtu (6/7), Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa kekuatan gerakan ini menargetkan markas komando divisi ke-91 rezim Zionis di barak Iyelet.
Channel 12 Israel juga mengumumkan bahwa 25 roket terlihat dari Lebanon menuju utara Israel, dan sebagai akibat dari serangan Hizbullah ini, alarm berbunyi di kota Margaliot di utara Israel.
Serangan ini terjadi satu jam setelah serangan artileri rezim Zionis di desa Yaroun dan Bint Jbeil di Lebanon selatan.
Di sisi lain, 2 tentara Israel terluka dalam serangan roket dari Lebanon selatan terhadap kota Kiryat Shmona di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Dalam hal ini, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinannya dalam pernyataannya tentang peningkatan intensitas baku tembak antara perlawanan Hizbullah dan tentara Zionis, yang meningkatkan risiko konflik penuh dan perang skala besar.
Guterres menekankan bahwa risiko kesalahan perhitungan akan menyebabkan perang yang sebenarnya terjadi secara tiba-tiba dan lebih luas.
Pernyataan Sekretaris Jenderal PBB menyebut solusi politik dan diplomatik adalah "satu-satunya jalan ke depan", dan menekankan interaksi antara pemerintah Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) serta Koordinator Khusus PBB.
Menurut Guterres, Kami mengulangi seruan Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon dan UNIFIL untuk menyerukan kepada semua pihak agar segera menghentikan permusuhan dan menerapkan kembali Resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006) secara penuh.
Penggunaan senjata canggih, anti-lapis baja dan senjata presisi oleh Hizbullah Lebanon telah menyebabkan teror di kalangan warga Zionis, dan sebagian besar pemukiman Zionis di utara Palestina yang diduduki telah dievakuasi.
Menurut ahli militer rezim Zionis, Hizbullah Lebanon sendiri telah melibatkan separuh kekuatan tentara rezim ini di front utara dan mencegah kehadiran kuat tentara pendudukan di front selatan.
Dalam beberapa bulan terakhir, menyusul kejahatan mengerikan rezim Zionis di Jalur Gaza dan genosida warga Palestina di wilayah ini, Hizbullah Lebanon telah menargetkan posisi militer rezim ini di utara Wilayah Pendudukan, yang telah menimbulkan ketakutan di kalangan pemukim Zionis di wilayah ini.
Sejauh ini, puluhan ribu Zionis telah meninggalkan permukiman di dekat perbatasan Lebanon karena takut akan serangan perlawanan.(sl)