Data Mengejutkan dari 301 Hari Kebrutalan Rezim Zionis di Gaza
Data statistik baru menunjukkan bahwa puluhan ribu warga Palestina telah gugur syahid setelah 301 hari berlalu sejak serangan terus-menerus yang dilakukan jet-jet tempur penjajah Zionis di berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Rezim Zionis melanjutkan serangannya dengan mengabaikan dua resolusi Dewan Keamanan untuk segera menghentikan serangannya di Jalur Gaza, serta instruksi Mahkamah Internasional tentang perlunya mengambil tindakan untuk mencegah genosida dan mencoba memperbaiki keadaan kondisi kemanusiaan di Gaza.
Menurut statistik Kementerian Kesehatan Palestina, dalam 301 hari terakhir sejak 7 Oktober 2023, sekitar 40.000 warga Palestina telah gugur syahid dalam serangan genosida rezim Zionis di Jalur Gaza, di mana 16.000 di antaranya adalah anak-anak.
Sementara itu, lebih dari 91.000 warga Palestina terluka dalam perang ini, yang menunjukkan 4% dari total penduduk Gaza terluka akibat kebrutalan rezim Zionis.
Lebih dari 10.000 warga Palestina kini berada di bawah reruntuhan, dan di akhir perang, mereka harus ditambah dengan jumlah korban syahid.
Kementerian Kesehatan Palestina baru-baru ini melaporkan peningkatan jumlah syuhada Palestina di Khan Yunis, selatan dan Deir Al-Balah, pusat Jalur Gaza.
Badan Koordinasi Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) juga mengumumkan bahwa lebih dari 180.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan kota Khan Yunis, selatan Gaza, akibat pemboman tersebut.
Badan ini menyatakan bahwa bentrokan hebat baru-baru ini terjadi di wilayah Khan Yunis setelah 10 bulan perang, hal ini telah memicu gelombang baru pengungsian internal di seluruh Jalur Gaza.
Saat ini, 2.200.000 orang di Gaza, yang mencakup hampir seluruh penduduk di jalur ini, menderita akibat krisis kurangnya ketahanan pangan.
Menurut Program Pangan Dunia (WFP), 90% warga Palestina di wilayah ini tidak mempunyai makanan untuk dimakan selama 24 jam atau lebih.
Rezim Zionis, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, telah melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas, serta diamnya komunitas internasional dan lembaga-lembaga hak asasi manusia dalam menghadapi serangan tersebut membuat kejahatan rezim pendudukan Israel berlanjut.(sl)