Sep 18, 2024 11:49 Asia/Jakarta
  • Gedung PBB
    Gedung PBB

Pejabat PBB menekankan, "Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza dan gencatan senjata harus dilakukan sesegera mungkin."

Menurut laporan Tasnim News, menyusul peringatan PBB tentang situasi bencana di Jalur Gaza di tengah berlanjutnya dan intensifikasi serangan militer oleh rezim pendudukan dan blokade berat yang diberlakukan oleh rezim Zionis di jalur ini, Sigrid Kaag, Koordinator Urusan Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB di Jalur Gaza mengumumkan, Kemanusiaan berada dalam bahaya dan lebih dari 41 ribu warga Palestina telah gugur syahid di Jalur Gaza.

Kaag menambahkan, Pernyataan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa lebih dari 22.000 warga Palestina menderita luka serius dan fatal, termasuk antara 13.000 hingga 17.000 orang dengan luka yang tidak dapat diperbaiki pada anggota tubuh mereka, yang seringkali berujung pada amputasi. Selain itu, banyak orang yang terluka di Jalur Gaza menderita infeksi dan infrastruktur kesehatan di wilayah ini telah hancur total.

Pejabat PBB ini menekankan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa seluruh komunitas internasional harus mengambil tanggung jawab dan segera menetapkan gencatan senjata di wilayah ini dan melindungi warga sipil.

Menyinggung situasi bencana di Jalur Gaza, Vasily Nebenzya, Duta Besar dan Wakil Tetap Rusia di PBB mengatakan, Dengan tidak adanya gencatan senjata di Jalur Gaza, maka resolusi Dewan Keamanan terkait hal tersebut hanya tinggal tulisan di atas kertas.

WATAP Rusia di PBB menambahkan, Jika ada perwakilan PBB yang berbicara jujur ​​dan terbuka tentang apa yang sebenarnya dilakukan Israel di Gaza, Israel akan memasukkan mereka ke dalam daftar hitam dan mencegah mereka memasuki Gaza. Jelas sekali Amerika mendukung pendekatan Israel ini dan menutup-nutupinya.(sl)

Tags