Apakah Doktrin Nuklir Iran Telah Berubah?
(last modified Wed, 01 Jan 2025 04:30:03 GMT )
Jan 01, 2025 11:30 Asia/Jakarta
  • Republik Islam Iran dan penggunaan damai energi nuklir
    Republik Islam Iran dan penggunaan damai energi nuklir

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran mengatakan, "Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, tidak ada perubahan dalam doktrin nuklir Republik Islam Iran."

Selama beberapa waktu terakhir, topik perubahan doktrin nuklir Republik Islam Iran diangkat di beberapa media.

Landasan doktrin nuklir Iran didasarkan pada fatwa Rahbar yang dikeluarkan pada tahun 1389 HS, di mana waktu itu Ayatullah Khamenei mengatakan, Menurut pendapat kami, menambah senjata nuklir, jenis senjata pemusnah massal lainnya, seperti senjata kimia dan senjata biologi, adalah sebuah ancaman baru bagi manusia. Bangsa Iran, yang juga merupakan korban penggunaan senjata kimia, merasakan bahaya dari produksi dan akumulasi senjata tersebut dan siap menggunakan seluruh sumber dayanya untuk melawannya. Kami menilai penggunaan senjata ini haram dan upaya melindungi umat manusia dari bencana besar ini adalah tugas setiap orang.

Meski terdapat fatwa yang jelas, dalam beberapa bulan terakhir topik perubahan doktrin nuklir Republik Islam Iran diangkat oleh beberapa kalangan dalam negeri dan media serta analis asing.

Penyebab isu ini terkait dengan isu terkait kawasan Asia Barat dan ancaman rezim Zionis.

Rezim Zionis, yang telah melakukan genosida terhadap Gaza dan banyak kejahatan terhadap Lebanon dalam 15 bulan terakhir, telah berulang kali mengancam Republik Islam Iran untuk menargetkan infrastruktur nuklirnya.

Selain itu, beberapa orang di dalam negeri mempunyai analisis bahwa meskipun ancaman rezim Zionis meningkat dan kepemilikan senjata nuklir oleh rezim ini, Republik Islam Iran perlu mengubah doktrin nuklirnya dan memperoleh senjata nuklir.

Namun pandangan tersebut ditolak keras oleh otoritas Republik Islam Iran dan Republik Islam Iran terus menekankan fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam tentang penggunaan senjata nuklir yang haram.

Ali Akbar Ahmadian, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran

Ali Akbar Ahmadian, Wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam dan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, di sela-sela kunjungan Menteri Luar Negeri Oman Sayid Badr Al-Busaidi di Tehran, membantah rumor peningkatan akumulasi materi yang telah diperkaya dan peningkatan tingkat pengayaan Iran, dan menekankan bahwa bertentangan dengan apa yang diberitakan di media, menurut pemimpin Besar Revolusi Islam, tidak ada perubahan dalam doktrin nuklir Republik Islam Iran.

Mengenai perubahan doktrin nuklir pasca serangan rezim Zionis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan, Sikap Republik Islam Iran mengenai senjata nuklir sudah jelas, dan berdasarkan fatwa otoritas agama dan politik tertinggi negara dan evaluasi logisnya, kami sama sekali tidak mendukung militerisasi program nuklir.

Poin terakhir adalah pihak asing juga mengetahui Republik Islam Iran tidak bergerak menuju senjata nuklir, tapi mereka mengangkat isu langkah Tehran menuju senjata nuklir dengan tujuan perang psikologis melawan Republik Islam Iran dan Iranophobia.

Dalam hal ini, Abolfazl Zohrevand, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menyatakan, Pihak asing sangat menyadari masalah ini dan hanya dapat menggunakan masalah ini untuk tujuan propaganda melawan Iran.(sl)