Mencermati Tujuan AS Eskalasi Pergerakan militer di Perbatasan antara Irak dan Suriah
-
Kendaraan lapis baja AS (arsip)
Sahab - Sumber-sumber Irak melaporkan pergerakan besar-besaran militer Amerika di perbatasan negara ini dengan Suriah dan kelanjutan transfer peralatan ke pangkalan mereka di Irak.
Sebuah sumber keamanan Irak mengonfirmasi, Pada hari Kamis (2/01) bahwa 50 truk militer AS memasuki perbatasan Al-Walid antara Irak dan Suriah dan sedang dalam perjalanan menuju pangkalan militer ilegal di Al-Hasakah.
Sumber keamanan Irak ini menambahkan, Konvoi ini mencakup alat berat dan kendaraan Hummer, sementara helikopter dan drone Amerika menjamin keamanan pada konvoi ini dari udara.
Pertanyaan pentingnya adalah apa tujuan dari gerakan militer Washington tersebut?
Tampaknya tujuan terpenting Amerika adalah memperkuat kehadiran militernya di Suriah.
Dengan jatuhnya rezim Assad dan peran AS dalam hal ini, landasan telah dipersiapkan untuk kehadiran militer AS yang lebih luas di Suriah, khususnya di wilayah utara negara ini.
Washington telah menerima lampu hijau dari penguasa baru Damaskus untuk mengerahkan lebih banyak pasukan di pangkalan militer Suriah.
Karena kenyataan bahwa beberapa kelompok Irak, serta pemerintah negara ini, menekankan perlunya penarikan pasukan Amerika dari Irak, Washington mencoba untuk memindahkan pasukannya ke Suriah, yang dibentuk dengan jatuhnya rezim Suriah.
Kemungkinan tujuan lain AS adalah mengambil tindakan untuk mendukung Kurdi Suriah jika terjadi aksi militer Turki terhadap Kurdi di Suriah.
Saat ini, Kurdi Suriah dianggap sebagai sekutu terpenting Amerika di negara tersebut.
Pada masa Bashar Al-Assad, Amerika menyelundupkan minyak Suriah melalui milisi Kurdi.
Meningkatnya pergerakan militer Amerika di perbatasan Irak dan Suriah telah disebutkan oleh sebagian orang dan sumber berita sebelumnya.
Menurut laporan terbaru dari Syria Human Rights Watch, dalam beberapa hari terakhir, Amerika Serikat telah mengirimkan peralatan militer dan logistik ke wilayah yang dikuasai Kurdi Suriah melalui udara dan darat.
Militer AS telah membawa pasokan militer melalui Wilayah Kurdistan ke kota Al-Hasakah dan Qamishli, dan menurut laporan Human Rights Watch Jumat (4/01) malam, militer AS juga telah mengirimkan pesawat angkut ke bandara Kharab Al-Jir di wilayah yang berada di bawah kendali Kurdi Suriah untuk menyediakan pasokan militer dan logistik bagi pasukan negara ini di Suriah.
Ramzan Karim, pakar masalah Kurdi Suriah dalam pertemuan yang diadakan untuk membahas masalah Kurdi mengklaim bahwa Amerika Serikat mengirimkan sekelompok pasukan khusus yang ditempatkan di Irak untuk memantau gencatan senjata yang telah dilakukan ada antara Turki dan Kurdi Suriah di Kobani.
Jurnalis Kurdi ini mengklaim bahwa Kobani telah menjadi garis merah bagi Amerika Serikat dan memeringatkan gerakan militer Turki dan Tentara Pembebasan Suriah agar tidak menguasainya.
Tujuan lain Amerika adalah memperkuat kehadiran militernya di kawasan Asia Barat.
Meskipun Amerika Serikat memiliki pangkalan angkatan laut dan udara terbesar di negara-negara seperti Bahrain dan Qatar, serta pangkalan militer di beberapa negara Arab lainnya, Washington berusaha memperkuat kehadiran militernya di negara-negara seperti Irak dan Suriah.
Dalam hal ini, sumber-sumber keamanan Irak mengumumkan, Informasi intelijen menunjukkan bahwa Washington berencana mengirim brigade tempur baru ke Asia Barat dari pangkalan Ain Al-Assad, yang sejalan dengan rencana untuk mengerahkan kembali pasukan Amerika di kawasan, yaitu mungkin yang terbesar dari jenisnya dalam beberapa tahun terakhir.(sl)