Ketika AS dan Inggris Mati-Matian Membela Rezim Zionis
-
Rezim Zionis
Amerika dan Inggris terus melanjutkan serangan mereka terhadap Yaman dalam situasi di mana pemerintahan rakyat yang berkuasa di Sanaa sendirian memikul tanggung jawab menghadapi kejahatan militer Israel di Gaza, ketika negara-negara Arab pada bungkam.
Media-media Yaman melaporkan pada Kamis (9/01) pagi tentang serangan pesawat tempur Amerika-Inggris di provinsi Amran di utara Yaman dan juga di selatan Sanaa.
Media yang berafiliasi dengan gerakan Ansarullah Yaman melaporkan bahwa pesawat tempur Amerika dan Inggris melakukan tiga serangan di provinsi Amran yang terletak di utara Yaman dan dua serangan di selatan Sanaa, ibu kota negara ini.
Serangan Amerika dan Inggris terhadap provinsi Sanaa dan Amran dilakukan melalui rudal yang diluncurkan dari kapal perang di Laut Merah.
Di sisi lain, CENTCOM mengumumkan serangan udara terhadap fasilitas di Yaman dan mengklaim bahwa fasilitas tersebut milik Ansarullah Yaman dan digunakan untuk menyimpan senjata.
Berbagai wilayah di Yaman, khususnya provinsi Hudaida dan Sanaa, telah menjadi sasaran serangan agresif Amerika Serikat dan Inggris dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan-serangan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan tekanan kepada pemerintah Yaman agar menghentikan blokade laut yang diberlakukan terhadap rezim Zionis.
Sejak Januari 2023, menyusul resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat dan Inggris mulai menyerang posisi Ansarullah di Yaman.
Serangan-serangan ini dilakukan setelah Militer Yaman, untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza, menargetkan beberapa kapal Zionis atau kapal terkait Zionis di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandab.
Selama lebih dari setahun, Militer Yaman telah memulai blokade laut terhadap rezim Israel di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab untuk mendukung bangsa Palestina di Jalur Gaza, dan selama periode ini, serangan rudal, drone dan kapal tak berawak ditembakkan terhadap kapal-kapal yang melanggar sanksi terhadap rezim Israel.
Pasukan tentara Yaman telah berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal rezim ini atau kapal-kapal yang menuju Wilayah Pendudukan di Laut Merah sampai rezim Zionis menghentikan serangannya di Gaza.
Ansarullah Yaman dengan jelas menyatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal komersial Israel atau kapal yang menuju pelabuhan di Wilayah Pendudukan, dan tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk memberikan tekanan pada Zionis dan pendukung mereka agar mengakhiri genosida terhadap rakyat Gaza.
Ansarullah Yaman juga menekankan bahwa mereka akan memberikan balasan yang memadai terhadap agresi Amerika dan Inggris di wilayahnya.
Oleh karena itu, banyak pengamat dan analis Barat, dengan argumentasi berbeda, mengangkat isu bahwa pada dasarnya prinsip tindakan London dan Washington terhadap Yaman adalah tindakan yang merugikan kepentingan nasional kedua negara dan tidak akan membawa hasil obyektif apa pun kecuali membuat mereka tampak terlibat dalam kejahatan Zionis di Gaza dan bertanggung jawab langsung atas pembunuhan rakyat Yaman.
Majalah Foreign Policy, dalam laporannya yang mengacu pada kebijakan resmi Arab Saudi yang tidak ikut serta dalam penghasutan perang AS-Inggris terhadap Yaman, secara khusus menunjukkan bahwa setelah delapan tahun, Arab Saudi menyadari bahwa mereka tidak dapat mengalahkan Ansarullah. Hal inilah yang belum disadari oleh Amerika dan Inggris.
Menurut majalah Time, serangan AS dan Inggris terhadap Yaman bisa berakibat sebaliknya karena Ansarullah telah menunjukkan bahwa mereka bisa tampil lebih kuat dari sebelumnya dalam serangan apa pun terhadap negara mereka.(sl)