Sejumlah Dubes untuk PBB Menentang Rencana Pemaksaan Migrasi Warga Palestina
-
Gedung PBB
Pars Today - Kelompok Arab di PBB, bersama dengan sekelompok duta besar dari negara-negara di PBB, menentang keras rencana relokasi warga Palestina di Gaza, dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional.
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Tareq Al-Banai, Wakil Tetap Kuwait di PBB sebagai pemimpin konferensi pers Kelompok Arab di New York hari Jumat (14/02) mengatakan, Pemindahan warga Palestina di Gaza harus ditolak dengan tegasit. Kelompok Arab dengan tegas menolak tindakan itu, yang merupakan pelanggaran jelas terhadap Pasal 49 Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh duta besar dari Organisasi Kerja Sama Islam dan Gerakan Non-Blok (GNB).
Wakil Tetap Kuwait di Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik sikap masyarakat internasional terhadap pengungsian paksa dan menyerukan "penentangan yang bersatu dan tegas dari negara-negara anggota".
Al-Banai menguraikan visi masa depan untuk Gaza dan mengatakan, Negara-negara Arab menginginkan berdirinya negara Palestina merdeka yang diakui di panggung internasional dan Gaza Palestina yang maju dan indah.
Dubes Kuwait untuk PBB juga mengutuk tindakan militer besar-besaran Israel di Tepi Barat, dan menyebutnya sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional" yang harus segera dihentikan.
Al-Banai menekankan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2735) baru-baru ini, dan menggambarkannya sebagai "secercah harapan untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza".
Menyerukan penerapan penuh resolusi itu, WATAP Kuwait di PBB juga menekankan perlunya gencatan senjata segera, kembalinya pengungsi Palestina, dan distribusi bantuan kemanusiaan yang aman.
Pada bulan Juni 2024, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 2735, yang menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan di Gaza dan menolak segala upaya “perubahan demografi atau teritorial” di Jalur Gaza.
Wakil Tetap Qatar di PBB melanjutkan dengan mengatakan, Seluruh dunia mendukung gencatan senjata di Gaza, dan kami semua ingin melihat implementasi penuhnya, yang mengarah pada gencatan senjata dan perdamaian yang berkelanjutan dan abadi di kawasan dan dunia.
Pada tanggal 25 Januari, Presiden AS Donald Trump mengusulkan rencana untuk memindahkan penduduk Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, yang mendapat reaksi negatif dari kedua negara, negara-negara Arab lainnya, dan organisasi regional dan internasional. Beberapa waktu kemudian, Trump juga mengusulkan rencana bagi AS untuk mengambil alih Gaza.(sl)