Aug 31, 2022 20:24 Asia/Jakarta
  • Perubahan Iklim
    Perubahan Iklim

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (LHK RI) Siti Nurbaya mengatakan, negara-negara bersama-sama menghentikan pemanasan global, jika tidak kita akan menyaksikan bumi tidak ada masa depan yang berkelanjutan di dalamnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (LHK RI) Siti Nurbaya membuka G20 Joint Environment and Climate Ministers’ Meeting (JECMM).

Siti Nurbaya menyambut para delegasi JECMM yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali pada Rabu (31/8/2022).

Sidang perubahan iklim G20 digelar ketika terjadi berbagai peristiwa penting seperti kebakaran, banjir dan gelombang panas di sejumlah wilayah dunia, di antaranya banjir di Pakistan dalam beberapa pekan lalu yang menelan korban lebih dari 1000 orang meninggal.

Seperti dilaporkan Reuters, Indonesia yang menjadi tuan rumah sidang G20 di pertemuan hari ini Rabu, 31 Agustus 2022 di Bali memperingatkan kegagalan kerja sama untuk menurunkan gas rumah kaca akan mendorong bumi ke kondisi tak jelas dan secara potensial berbahaya.

"Kita tidak bisa menangani masalah lingkungan global itu sendirian. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga multilateralisme lingkungan agar dapat berjalan," ujarnya.

Pejabat lingkunan hidup Australia, Brazil, India, Jepang, Korea Selatan, dan John Kerry, utusan khusus presiden Amerika menghadiri pertemuan Bali dan diharapkan statemen bersama akan dibacakan hari ini di akhir pertemuan.

Amerika yang mengklaim sebagai negara adidaya di dunia adalah negara penentang utama langkah-langkah efektif dan serius untuk melawan pemanasan global. Bahkan Mantan presiden AS, Donald Trump secara terang-terangan mengatakan tidak meyakini isu perubahan iklim dan pemanasan global. (MF)

 

Tags