RI-Malaysia-Thailand Berdagang Tanpa Gunakan Dolar AS
(last modified Wed, 10 Apr 2019 02:48:23 GMT )
Apr 10, 2019 09:48 Asia/Jakarta
  • Mata uang Rupiah Indonesia dan Dolar Amerika.
    Mata uang Rupiah Indonesia dan Dolar Amerika.

Sejumlah negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia sudah memiliki kesepakatan local currency settlement (LCS). Kesepakatan ini memungkinkan ketiga negara tak menggunakan dolar AS dalam transaksi perdagangan bilateral.

Transaksi perdagangan menggunakan LCS ini terus meningkat. Bank Indonesia (BI) mengharapkan LCS bisa menjadi pilihan pembayaran untuk para eksportir ketika bertransaksi perdagangan.

Direktur Departemen Internasional BI, Wahyu Pratomo menjelaskan pemikiran LCS ini merupakan hal yang potensial, karena transaksi menggunakan mata uang lokal.

"Pandangan kami ada sebagian dari transaksi pembayaran itu potensial jika dilakukan dengan mata uang lokal penyelesaiannya," ujar Wahyu dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Selasa (9/4/2019) seperti dilansir Detiknews.

Dia menambahkan, namun ada juga pembayaran yang harus menggunakan dolar AS. Misalnya perdagangan komoditas antar negara, seperti produk CPO. Sehingga secara praktis kuotasinya menggunakan dolar AS.

Tapi untuk pengusaha yang transaksinya menggunakan LCS maka bisa terselamatkan jika terjadi gonjang-ganjing penguatan dolar AS. Karena uang tak perlu dikonversi ke mata uang negeri Paman Sam itu. "Pelaku usaha bisa confident dengan LCS ini, jadi bisa dilihat menguntungkan atau tidak," ujar dia.

Pada kuartal I 2019, total transaksi perdagangan melalui LCS menggunakan Baht tercatat Rp 185 miliar meningkat dibandingkan periode 2018 Rp 96 miliar. Sementara itu untuk transaksi LCS menggunakan Ringgit setara dengan Rp 1 triliun meningkat tajam jika dibandingkan periode 2018 sebesar Rp 83 miliar.

Bank Indonesia dan Bank of Thailand secara rutin melakukan tukar pandangan dan pengalaman sehingga dapat memperkaya dan memperkuat kapasitas kedua belah pihak dalam mengelola risiko dan tantangan ke depan.

Bank Indonesia dan Bank of Thailand meyakini bahwa penguatan kerja sama antar otoritas di tingkat bilateral, regional, dan multilateral menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di tengah ketidakpastian perekonomian global yang tinggi.

Bank sentral negara tersebut meneguhkan komitmen untuk terus memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua bank sentral, termasuk melanjutkan pertemuan bilateral dalam tataran Pimpinan Bank Sentral maupun dalam tataran teknis.

Bank Indonesia (BI).

BI Susun Pedoman Penggunaan Mata Uang Lokal di ASEAN

Bank Indonesia (BI) menyusun pedoman penggunaan mata uang lokal (local currency settlement framework) dalam transaksi perdagangan bilateral di kawasan ASEAN. BI menargetkan, pedoman yang dimaksudkan untuk tujuan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS tersebut, rampung pada akhir tahun ini.

Deputi Direktur Departemen Internasional BI Haris Munandar mengatakan pembuatan draf pedoman tersebut merupakan inisiatif bersama dengan negara-negara di ASEAN lainnya. Dalam hal ini, Indonesia yang mengambil peranan untuk pembuatan pedoman implementasi LCS di ASEAN.

"Mudah-mudahan ini bisa jadi produk sektor keuangan yang bisa menambah motivasi di ASEAN dalam penyelesaian proses LCS," ujarnya, Selasa (9/4/2019) seperti dilansir CNN Indonesia.

Draf itu nantinya akan dikaji ulang oleh bank sentral dari negara-negara ASEAN untuk dibahas di Vietnam, tahun depan. Adapun tiga poin yang menjadi fokus dalam penyusunan draf, yakni latar belakang dan urgensi dari implementasi LCS.

Dalam poin itu, sambung Haris, juga akan dijelaskan potensi keuntungan masing-masing negara yang berkomitmen menjalankan LCS.

"Lalu, membantu bank sentral mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan supaya LCS bisa terealisasi," terang dia.

Selain itu, skema perdagangan internasional dan investasi asing juga akan dijelaskan secara komprehensif dalam pedoman tersebut. Intinya, LCS akan mengurangi permintaan suatu negara terhadap dolar AS.

Baru-baru ini, BI bersama Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Bank of Thailand bersepakat untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan bilateral.

Komitmen tersebut disepakati dalam rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN di Chiang Rai, Thailand, Jumat lalu. (RM)

Tags