Menlu RI Buka Pameran Foto Bertema Investing in Peace di Markas PBB
(last modified Tue, 07 May 2019 03:12:56 GMT )
May 07, 2019 10:12 Asia/Jakarta
  • Menlu Retno Marsudi membuka pameran bertema Investing in Peace di markas PBB
    Menlu Retno Marsudi membuka pameran bertema Investing in Peace di markas PBB

Pada tahun lalu, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, setelah mendapatkan 144 suara di pertemuan Majelis Umum PBB.

Indonesia terpilih menjadi anggota DK PBB untuk masa jabatan 2019-2020.

Dalam situs resmi PBB, negara akan bergantian setiap bulannya pada tahun ini untuk menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan. Giliran tersebut diurutkan berdasarkan abjad bahasa Inggris masing-masing negara.

Indonesia mendapatkan kesempatan menjabat Presiden DK PBB mulai 1 Mei 2019.

Indonesia telah menetapkan empat prioritas keanggotaanya pada DK PBB, yaitu memperkuat ekosistem perdamaian dunia dengan mengedepankan penyelesaian konflik melalui dialog; memperkuat sinergi antara DK PBB dengan organisasi kawasan; menanggulangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme melalui pendekatan komprehensif; serta menciptakan sinergi antara penciptaan perdamaian dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Pameran foto bertemakan Investing in Peace

Sekaitan dengan ini, Pemerintah RI menggelar pameran foto bertema "Menabur Benih Perdamaian" (Investing in Peace) di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat untuk menunjukkan berbagai kontribusi Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.

"Pameran ini merupakan showcase mengenai berbagai hal yang telah dilakukan Indonesia dalam berkontribusi untuk perdamaian dunia, terutama untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB, demokrasi dan hak asasi manusia," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, Senin. Sebagaimana dilansir Antaranews, Selasa (07/05).

Pameran foto bertema "Investing in Peace" yang menampilkan kontribusi Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia serta pemajuan hak asasi manusia (HAM) itu akan berlangsung selama dua pekan, yakni pada 6-17 Mei 2019.

Kontribusi Indonesia yang ditampilkan dalam pameran foto tersebut terbagi dalam tiga gugus, yaitu investasi di bidang pemajuan demokrasi dan bina damai, investasi terhadap perempuan sebagai agen perubahan dan perdamaian, serta investasi di bidang kerja sama pembangunan.

"Dari foto itu akan tampak sekali bagaimana Indonesia menjadi bagian dari perdamaian dunia. Perdamaian bukan hanya tidak adanya perang, tetapi juga menyangkut adanya demokrasi dan pembangunan," ujar Menlu Retno.

Pameran foto itu merupakan salah satu bagian dari seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka Presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB sepanjang Mei 2019.

"Pameran foto itu menceritakan kontribusi Indonesia yang secara aktif terus ikut memelihara perdamaian dunia. Foto itu bersifat menangkap momen. Orang akan mengingat kembali berbagai kontribusi Indonesia. Jadi akan sangat memperkuat penilaian orang mengenai masalah kontribusi Indonesia," ucap Menlu Retno.

Menlur Retno juga menyatakan Indonesia terus mendorong perempuan dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

"Indonesia terus ingin mengarusutamakan peran perempuan sebagai agen perdamaian," ujar Menlu Retno Marsudi.

Terkait upaya peningkatan peran perempuan dalam upaya pemeliharaan perdamaian, menurut Menlu Retno, pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan pengiriman personel perempuan untuk pasukan misi pemeliharaan perdamaian PBB.

"Jumlah personel wanita untuk pasukan perdamaian PBB dari Indonesia cukup banyak," ucapnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri RI, per 31 Maret 2019, Indonesia telah mengirimkan 3.080 personel, termasuk 106 personel perempuan, yang tersebar untuk delapan misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Selain itu, untuk meningkatkan peran perempuan dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai kegiatan Pelatihan Regional Diplomat Perempuan bagi Perdamaian dan Keamanan bagi diplomat perempuan di kawasan ASEAN dan Timor Leste.

"Indonesia menginisiasi dan menjadi tuan rumah untuk kegiatan pelatihan tentang negosiasi bagi para diplomat perempuan seAsia Tenggara. Kita bentuk dulu di Asia Tenggara, lalu kita bisa kembangkan ke wilayah lain," ungkap Menlu Retno.

Tags