Dress Code Batik Saat Menlu RI Pimpin Sidang DK-PBB
-
Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin sidang terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang pelatihan dan peningkatan kapasitas pasukan misi pemelihara perdamaian PBB di Markas PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa.
Sidang terbuka DK PBB bertema "Menabur Benih Perdamaian: Pelatihan dan Pembangunan Kapasitas untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kinerja Pasukan Perdamaian PBB" diadakan dalam rangka Kepemimpinan Indonesia di Dewan Keamanan sepanjang Mei 2019.
Tema itu memang sejalan dengan kiprah Indonesia di kancah internasional sebagai salah satu negara terbesar penyumbang pasukan untuk misi pemelihara perdamaian PBB.
Menlu Retno Marsudi menjelaskan bahwa sidang terbuka DK PBB dengan tema tersebut diadakan untuk mencari cara atau upaya bersama dalam meningkatkan keselamatan, kemampuan dan kinerja personel pasukan perdamaian melalui pelatihan dan pembangunan kapasitas yang memadai.
"Fokus dari 'training' dan 'capacity building' itu bagaimana dapat meningkatkan kinerja dan keselamatan para 'peacekeepers'," ujarnya.
Menlu RI dalam sidang terbuka DK PBB itu pun menekankan bahwa operasi penjaga perdamaian PBB merupakan alat paling efektif bagi upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
Pujian Sekjen PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memuji keterlibatan Indonesia dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

"Terima kasih karena telah mengadakan debat penting tentang pelatihan dan pengembangan kapasitas pemeliharaan perdamaian ini. Ini mencerminkan keterlibatan kuat Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian di PBB dan juga di lapangan," ujar Sekjen PBB Antonio Guterres di New York, Amerika Serikat pada Selasa. Demikian dilansir Antaranews, Rabu (08/05)
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Debat Terbuka DK PBB bertema "Menabur Benih Perdamaian: Pelatihan dan Pembangunan Kapasitas untuk Meningkatkan Keselamatan, Keamanan, dan Kinerja Pasukan Perdamaian PBB" yang diadakan dalam rangka Kepemimpinan Indonesia di Dewan Keamanan pada Mei 2019.
"Saya menghargai lebih dari 3.000 personel penjaga perdamaian dari Indonesia yang saat ini melayani dalam delapan operasi perdamaian PBB," ujar Sekjen Guterres.
Sekjen PBB juga memberikan penghormatan kepada 37 personel penjaga perdamaian dari Indonesia yang telah gugur dan melakukan pengorbanan besar di bawah bendera PBB.
Dress Code Batik
Ada yang tidak biasa dalam Sidang Dewan Keamanan PBB yang bertempat di markas besar mereka di New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5/2019).
Pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) itu diwarnai dengan pakaian batik yang dikenakan oleh para delegasi dewan keamanan yang berasal dari seluruh dunia.
Semua mengenakan berbagai motif batik maupun tenun. Tak terkecuali Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengenakan motif tenun troso cerah.
Dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan bagi Indonesia yang menjadi presiden untuk Mei. Sebagaimana dikutip dari Kompas, Rabu (08/05)
Berbagai batik yang dikenakan delegasi dewan keamanan dalam pertemuan Selasa merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing.
Para delegasi itu mengoleksi batik tidak hanya melalui pemberian para diplomat Indonesia atau saat mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia. Ada juga yang memutuskan membeli sendiri ketika berkunjung ke Indonesia.
Selain Guterres, delegasi lain yang mengenakan batik adalah Amerika Serikat (AS), Jerman, Pantai Gading, Perancis, Perus, Republik Dominika, maupun Cina.
"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini (Selasa) cantik dan berwarna. Sebab, sebagian besar anggota mengenakan batik," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Penggunaan batik di dalam Sidang DK PBB diharapkan semakin mempopulerkan batik yang saat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia. Adapun dalam sidang kemarin, Indonesia mengangkat perlunya peningkatan keamanan dan performa dari pasukan perdamaian PBB, atau yang dijuluki Blue Helmets.