Limitasi Waktu Membuat Dilema Vaksin COVID-19
(last modified Fri, 04 Sep 2020 03:21:30 GMT )
Sep 04, 2020 10:21 Asia/Jakarta
  • Erick Thoh, Menteri BUMN
    Erick Thoh, Menteri BUMN

Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski nant ada vaksin COVID-19.

"Vaksin ada limitasinya enam bulan sampai dua tahun, berarti setelah diimunisasi atau divaksinasi bukan berarti sehat selama-lamanya, tidak terkena selama-lamanya, karena itu protokol COVID-19 harus terus dijalankan. Memang melelahkan, tapi ini menjadi bagian kehidupan baru," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis. Sebagaimana hasil pantauan Parstodayid dari Antaranews, Jumat (04/09/2020)

Erick mengatakan pemerintah menargetkan dapat memberikan vaksin COVID-19 kepada sekitar 70 persen penduduk Indonesia secara massal pada 2021.

Prioritas untuk Tenaga Kesehatan

Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir memastikan vaksin covid-19 siap digunakan pada awal 2021. Menurut dia, penyuntikkan vaksin Covid-19 diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga bidan.

Hal itu disampaikan Erick Thohir usai koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis 3 September 2020.

"Selain banyak hal yang kami diskusikan, inti pertemuan ini kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin covid-19 siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal," ujar Erick Thohir dikutip dari keterangan persnya, Jumat (4/9/2020).

Dari hasil pemetaan yang diberikan IDI dan PPNI, tercatat ada 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan yang siap diterjunkan saat imunisasi massal vaksin Covid-19. Jumlah itu termasuk pula TNI-Polri.

Erick menuturkan bahwa kriteria serta kualifikasi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendapatkan kesempatan pertama vaksinasi ditentukan oleh pihak IDI dan PPNI. Selain itu, akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 yang bertugas untuk menilai vaksin yang bekerjasama dengan IDI dan Kemenkes.

Displin Kunci Hadapi COVID-19

Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menambahkan, butuh kedisiplinan masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini. Atas dasar itu, dia meminta masyarakat tak menganggap remeh soal protokol kesehatan.

“Memang melelahkan, tapi ini menjadi bagian kehidupan baru yang kita harus pertanggungjawabkan, apalagi kalau kita sayang kepada diri sendiri dan keluarga,” kata pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.

Diketahui, Indonesia sendiri melalui PT Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China. Saat ini, Sinovac tengah melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki.