Ayatullah Rafsanjani: Industri Rudal Iran Sepenuhnya Defensif
Ketua Dewan Penentu Kebijakan Negara, Ayatullah Hashemi Rafsanjani menilai propaganda terkait isu hak asasi manusia dan juga kemajuan program rudal Iran sepenuhnya politis.
Ia menyampaikan hal itu dalam menanggapi sikap Amerika Serikat yang gencar menyerang Iran lewat isu HAM dan kemajuan program rudal. Demikian dikutip IRNA, Rabu (1/6/2016).
"AS lebih baik fokus pada masalah HAM di Guantanamo dan di beberapa negara sekutunya di Timur Tengah dan dunia tidak perlu khawatir karena industri rudal Iran sepenuhnya defensif," tegas Ayatullah Rafsanjani.
Mereaksi sabotase yang dilakukan oleh beberapa negara termasuk AS dalam pelaksanaan perjanjian nuklir, Ayatullah Rafsanjani menandaskan, "Mereka berharap – seperti pihak-pihak lain Eropa – mendapat perhatian dari Iran karena sudah berkontribusi dalam proses kelahiran perjanjian nuklir dan pencabutan resolusi-resolusi PBB, namun mereka harus menerima bahwa penindasan historis yang mereka lakukan telah menyisakan kenangan pahit bagi publik Iran."
Ia menyatakan keheranan atas penentangan serius kubu Republik, Zionis dan negara-negara Arab di Teluk Persia terhadap Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), padahal seluruh dunia memuji logika diplomasi Iran.
"Mereka dengan propaganda miringnya terhadap Tehran, sedang berupaya mengkampanyekan Iranphobia di dunia," tambahnya.
Di bagian lain, Ayatullah Rafsanjani berbicara tentang Kebangkitan 15 Khordad dan wafatnya Imam Khomeini ra, dan mengatakan 15 Khordad adalah titik balik dalam sejarah perlawanan rakyat Iran terhadap rezim Pahlevi.
"Meskipun Imam Khomeini ra ditangkap setelah kebangkitan itu, namun para muridnya dan rakyat tidak membiarkan lentera perjuangan padam dan pada akhirnya rakyat mencapai kemenangan" tandasnya. (RM)