Rahbar: Energi Nuklir Melayani Kemajuan ilmiah Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa dunia menjadi semakin bergantung pada energi nuklir, dan Iran juga sangat membutuhkan energi nuklir untuk tujuan damai.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada hari Kamis (17/02/2022) melakukan pertemuan lewat konferensi video dengan warga Tabriz, Provinsi Azerbaijan Timur pada kesempatan peringatan kebangkitan 29 Bahman 1356 HS.
Ayatulah Khamenei menyatakan alasan front musuh bersandar pada masalah nuklir Iran dan pengenaan sanksi yang menindas meskipun sesuai dengan sepengetahuan mereka, kita menggunakannya untuk tujuan damai, lalu menyampaikan ungkapan yang tidak jelas seperti Iran semakin dekat dengan senjata nuklir, dan bertujuan mencegah kemajuan sains untuk memenuhi kebutuhan masa depan Iran.
Program nuklir damai Iran merupakan salah satu target perang media musuh melawan Iran dalam beberapa tahun terakhir. Iran, seperti negara lain, memiliki hak untuk memperoleh pengetahuan terbaru dunia di berbagai bidang untuk maju dan merencanakan masa depannya.
Baca juga: Rahbar: Perlawanan Tumbuh Hancurkan Kebesaran Kubu Arogan
Perhatian pada ilmu nuklir dan penggunaan energi baru secara langsung berkaitan dengan keamanan kehidupan, kesejahteraan, dan pembangunan setiap negara dan rakyatnya. Iran mengambil langkah kuat ke arah ini dengan mengandalkan kekuatan dalam negeri.
Memiliki energi nuklir yang damai berdampak langsung pada perkembangan berbagai industri.
Sebagai contoh, perolehan metode baru dalam industri pertanian untuk memastikan ketahanan pangan masyarakat serta ilmu kedokteran memiliki hubungan yang signifikan dengan memiliki pengetahuan nuklir untuk memastikan kesehatan masyarakat lebih dari sebelumnya.
Prasyarat untuk diversifikasi produk yang berbeda dan membuat obat khusus untuk pengobatan beberapa penyakit serius, serta kemajuan ilmiah dalam berbagai dimensi, adalah memiliki ilmu nuklir dan melanjutkan penelitian dan pengembangannya untuk penggunaan damai.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa dunia menjadi semakin bergantung pada energi nuklir, dan Iran juga sangat membutuhkan energi nuklir untuk tujuan damai.
Ilmu nuklir telah memasuki semua aspek kehidupan manusia, dan segala kekurangan dalam hal ini akan mempersulit masa depan Iran untuk bergerak maju di jalur kemajuan ilmiah.
Penggunaan energi nuklir secara damai adalah kemajuan ilmiah yang besar dan signifikan dari bangsa Iran yang telah dicapai setelah kemenangan Revolusi Islam, dan para ilmuwan muda Iran telah mencoba untuk bergerak maju hari demi hari demi mencapai semua sudut ilmu energi dan nuklir.
Kemajuan Iran adalah salah satu tujuan Revolusi Islam, dan mencapai semua aspek ilmu pengetahuan dan energi nuklir damai menjamin kemajuan negara di masa depan, dan di samping itu merupakan salah satu komponen penting kekuatan di era modern.
Mengingat pentingnya memiliki energi nuklir, Iran telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak mencari senjata nuklir, dan itulah sebabnya hari-hari ini, ketika pembicaraan Wina sedang berlangsung, beberapa pihak mencoba untuk membatasi pengembangan pengetahuan nuklir Iran.
Baca juga: Perundingan Wina; Urgensi Jaminan atas Tuntutan Legal Iran
Mempertahankan dan melindungi pencapaian damai nuklir merupakan Garis Merah Iran yang telah diumumkan. Para pejabat Iran telah menekankan bahwa pelestarian pencapaian ini sama pentingnya dengan pencabutan sanksi yang menindas, dan bahwa Iran sedang mengejar dua masalah ini pada tingkat yang sama di pembicaraan Wina.
Perundingan Wina tidak berarti menutup mata dari energi nuklir damai, dan penelitian, pengembangan dan kemajuan program nuklir Iran tidak akan terbatas pada kesepakatan apapun.
Dalam konteks ini, Ali Bagheri, Kepala Perunding Iran, mengatakan di Wina pada Rabu (16/02) malam bahwa tidak ada yang harus disepakati sampai semuanya disepakati.