Peluncuran Satelit Noor-2 dan Keberhasilan Industri Dirgantara Iran
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan pada hari Selasa (08/03/2022), bahwa satelit militer kedua Iran, Noor-2, berhasil ditempatkan di orbit 500 kilometer dengan menggunakan roket peluncur tiga fase Qased Divisi Dirgantara IRGC.
Ini adalah satelit militer Iran kedua yang ditempatkan di orbit rendah Bumi (LEO).
Misi satelit ini adalah pengukuran dan identifikasi, dan ditempatkan pada orbit 500 kilometer setelah diluncurkan dari bumi dengan kecepatan 7 km per detik.
Sebelumnya, Divisi Dirgantara IRGC meluncurkan satelit Noor-1 ke luar angkasa pada tahun 2020 dengan roket pembawa satelit tiga fase dan bahan bakar hibrida Qased, lalu ditempatkan di orbit 425 kilometer dari Bumi.
Meskipun diprediksi berusia setahun, namun Noor-1 masih aktif sampai sekarang, dan terus mengirim informasi ke stasiun bumi.
Baca juga: IRGC Sukses Luncurkan Satelit Noor 2 ke Orbit Bumi
Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa Republik Islam Iran adalah negara Muslim pertama yang meluncurkan satelit ke luar angkasa.
"Hari ini kami mampu mengalahkan musuh serta memperoleh teknologi canggih dan pengetahuan baru ini kemudian mengubahnya menjadi produk yang sukses," ungkapnya.
Industri dirgantara dianggap sebagai salah satu elemen kekuatan setiap negara dan Republik Islam Iran dalam beberapa tahun terakhir telah mengambil langkah-langkah berkelanjutan dan progresif dalam menguasai teknologi roket dan luar angkasa.
Peluncuran roket pembawa satelit serta satelit produksi dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir adalah simbol dari kemajuan besar di bidang dirgantara.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan pada hari Selasa (08/03/2022), bahwa satelit militer kedua Iran, Noor-2, berhasil ditempatkan di orbit 500 kilometer dengan menggunakan roket peluncur tiga fase Qased Divisi Dirgantara IRGC.
Iran sekarang termasuk di antara 10 negara yang memiliki teknologi antariksa di dunia, yang merupakan hasil dari upaya para ahli selama puluhan tahun di negeri ini. Karena itu, Iran memiliki posisi yang dapat diandalkan dalam industri ini.
Perbedaan antara program luar angkasa Iran dan negara-negara lain di kawasan Asia Barat adalah bahwa Iran didasarkan pada kemampuan dalam negerinya dan teknologi yang telah digunakan juga merupakan teknologi dalam negeri.
Saat ini, pembangunan pangkalan peluncuran satelit berada di tangan enam negara, dan Iran menempati urutan berikutnya dalam hal pengembangan pangkalan luar angkasa.
Dalam dua tahun terakhir, Iran juga telah mengambil langkah penting dalam peluncuran satelit dengan fokus pada roket pembawa satelit, dan telah mengembangkan peluncuran satelit sejalan dengan pembangunan satelit.
Para ahli Iran sekarang telah mencapai siklus penuh teknologi ruang angkasa, yaitu pengetahuan tentang pangkalan peluncuran, peluncur, satelit, stasiun penerima dan kontrol satelit, serta stasiun data satelit.
Baca juga: Satelit Noor-2 Sukses Mengorbit, Ini Kata Pejabat Tinggi IRGC
Iran juga memiliki empat satelit yang telah berada dalam tahap pengujian akhir dan siap diluncurkan. Satelit Zafar 2 yang sedang dalam tahap akhir persiapan. Nahid 1 dan 2 sudah siap dan Pars 1 bahkan telah diserahkan ke Badan Antariksa Iran. Sistem Transmisi Orbital Saman dan Arash Space Engine juga telah menjalani tes akhir.
Sementara musuh telah mencoba untuk menghalangi kemajuan ekonomi dan sains, termasuk dalam industri dirgantara Iran, dengan berbagai sanksi, tetapi terlepas dari semua pembatasan dan tekanan, Republik Islam Iran telah mencapai berbagai teknologi luar angkasa dan yang terkait dengan ruang angkasa, di mana itu harus dinilai sebagai sukses besar bagi Iran.
Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Garda Revolusi Islam, juga menyatakan pada peluncuran satelit Noor 2:
“Atas nama negara Muslim dan sistem Islam, dalam suasana sanksi internasional yang meluas, ini merupakan satu kehormatan dan jihad besar bagi anak-anak bangsa Iran di IRGC dengan iman dan kemauan serta mengandalkan pikiran yang dinamis dan kreatif berhasil membelah langit dan mampu menempatkan satelit di orbit.”