Iran Ingin Berbisnis dengan Rusia Gunakan Mata Uang Nasional
(last modified Fri, 01 Apr 2022 13:35:17 GMT )
Apr 01, 2022 20:35 Asia/Jakarta
  • Iran-Rusia
    Iran-Rusia

Deputi Direktur Bank Sentral Iran urusan internasional mengatakan, Iran berminat melakukan perdagangan dengan Rusia, menggunakan mata uang nasional dua negara, dan kesepakatan-kesepakatan terkait masalah ini sejak lama sudah ada.

Mohsen Karimi, Jumat (1/4/2022) dalam wawancara dengan Sputnik menuturkan, "Iran berminat untuk menggunakan mata uang nasional dua negara yaitu rubel dan riyal, dalam perdagangan dengan Rusia, dan kesepakatan serta peluang untuk melakukan langkah ini sudah terbuka sejak lama."
 
Minggu ini, setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap negaranya, pemerintah Rusia meminta negara-negara itu membayar impor gas dengan mata uang rubel.
 
Langkah ini dianggap sebagai langkah besar untuk melemahkan hegemoni dolar Amerika dalam perdagangan dunia, dan Iran juga pada tahun 2018 secara resmi sudah menghapus dolar dari transaksi perdagangannya, dan menggantinya dengan euro. 
 
Deputi Pertama Direktur Manajemen Dana Moneter Internasional, IMF, Gita Gopinath sebelumnya sudah memperingatkan, sanksi-sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia dapat berujung dengan terpecahnya sistem keuangan dunia, dan melemahkan dolar AS.
 
Neraca perdagangan Iran dan Rusia pada tahun 2021 mencatat rekor baru, dan menembus batas empat miliar dolar. Ekspor Rusia, ke Iran, lebih dari tiga miliar dolar, dan impor Rusia dari Iran, mencapai 967,3 juta dolar, naik 21,4 persen dari tahun sebelumnya. (HS)