Ghalibaf: AS Pelaksana Kebijakan Zionis di Kawasan
Ketua parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf menyebut Amerika Serikat sebagai pelaksana kebijakan Zionis di kawasan.
Kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Asia Barat akan digelar mulai 13 Juli dan berakhir pada 16 Juli di Arab Saudi.
Ghalibaf Selasa (12/7/2022) di sidang terbuka parlemen mengatakan, sebuah kesalahan stragis ketika Presiden AS Joe Biden menjadi pelaksana kebijakan Israel di kawasan dan ini akan merugikan pemerintahannya.
Terkait kunjungan mendatang Biden ke kawasan, Ghalibaf menambahkan, kunjungan Biden dilakukan dengan kerja sama penuh Zionis, dan presiden AS sedang melaksanakan program dan proyek yang telah dirancang dan didiktekan oleh rezim Zionis, sebagai musuh utama bangsa-bangsa di kawasan.
"Kecerobohan di ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke timur dan pengabian atas peringatan geopolitik kuat terkait hal ini berujung pada perang Ukraina dan kini kecerobohan tersebut tengah diulang di wilayah sensitif Asia Barat dan Teluk Persia," papar Ghalibaf.
Lebih lanjut Ghalibaf menamnahkan, Israel sebuah eksistensi politik ilegal dan pengobar instabilitas yang bahkan tidak mampu mengelola politik internalnya sendiri.
Menurut Ghalibaf, Israel berada di dasar sumur dan mendorong Amerika dan negara-negara lain untuk jatuh ke dalamnya, dan sifat sejati dari perjanjian Abraham tidak lain adalah ini.
"Pemerintah AS tidak memiliki kemampuan menentukan keputusan yang benar di bidang ini, seperti di perundinga nuklir juga menunjukan rasionalitasnya yang paling rendah," ungkap Ghalibaf.
Ghalibaf mengingatkan, negara-negara tetangga yang memiliki kesamaan sejarah dengan Iran, sangat waspada atas setiap program AS-Israel yang secara khusus ingin merusak stabilitas kawasan, serta memperkirakan konsekuensinya dengan benar dan akurat.
"Iran dapat dipercaya oleh semua tetangga, tapi Tehran sangat sensitif untuk menjaga keseimbangan keamanan kawasan dan tidak akan ragu untuk membela kepentingan kawasan ini dari segala bentuk konspirasi atau upaya untuk mengacaukannya," tambah Ghalibaf. (MF)