Kongres Nasional Kedua Syuhada Olahraga
-
Kongres Nasional Kedua Syuhada Olahraga, Senin (10/10/2022).
Kongres Nasional Kedua Syuhada Olahraga (Syuhada Atlet) berlangsung di Aula Azadi Tehran yang memiliki kapasitas 12.000 kursi.
Kongres yang berlangsung pada hari Senin (10/10/20220 itu dihadiri oleh Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Salamai dan Menteri Olahraga Republik Islam Iran Hamid Sajjadi.
sebelumnya, peserta dan panitia Kongres Syuhada Atlet dan para ibu syuhada atlet bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada hari Minggu, 11 September 2022.
Rekaman pertemuan dan pidato Ayatullah Khamenei dipublikasikan pada hari Senin (10/10/2022) di tempat Kongres Syuhada di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.
Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam memandang sanksi olahraga setelah perang di Ukraina menunjukkan klaim kubu arogan dan pengikutnya tentang prinsip non-intervensi politik dalam olahraga hanya sekedar omong kosong belaka.
"Sanksi olahraga menunjukkan bahwa di manapun kepentingan Barat bisa dipenuhi, maka mereka dengan mudah bisa melewati garis merah yang ditetapkannya sendiri," tegas Ayatullah Khamenei dalam pidatonya seperti dikutip Pusat Informasi Kantor Rahbar.
Ayatullah Khamenei juga menekankan perlunya penggabungan kemenangan teknis di lapangan dan nilai kemenangan.
"Atlet Iran kehilangan medali karena tidak bersaing dengan atlet rezim Zionis, itu sebenarnya kemenangan karena bertanding berarti pengakuan. Sebab, pengakuan terhadap sebuah rezim perampas, algojo dan pembunuh anak-anak berarti menginjak-injak kemenangan moral dengan mengorbankan kemenangan teknis dan penampilan, yang tidak memiliki nilai sama sekali," jelasnya.
Rahbar memandang arena olahraga saat ini dipengaruhi oleh spiritualitas syuhada olahraga, dan manifestasi kesalehan dan kepatuhan olahragawan Iran.
"Kehadiran seorang atlet perempuan di platform kejuaraan mengenakan pakaian Islami hijab dan tidak berjabat tangan dengan laki-laki asing, pemberikan medali kejuaraan kepada keluarga syuhada, menyebut nama para Imam setelah kemenangan, dan keberangkatan delegasi olahraga mengikuti Arbain, menunjukkan fenomena luar biasa dan tak tergantikan di dunia material saat ini yang penuh dengan korupsi, yang harus diperhitungkan untuk memahami kedalaman spiritual dan moral bangsa Iran," ujar Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei juga berpesan kepada para atlet untuk menjaga kehormatan dan martabat diri, bangsa dan negaranya dengan menjaga perilaku mereka di lapangan dan di luar kompetisi.
"Pada masa lalu, arena olahraga kita selalu dihiasi atas nama Tuhan dan para Imam yang agung serta aspek agama dan moral. Tetapi Barat mencoba membawa budaya mereka sendiri bersama dengan olahraga barunya. Sambil belajar dan meningkatkan kemajuan dalam olahraga baru, kita harus menjaga budaya kita sendiri dan tidak membiarkan olahraga menjadi jembatan infiltrasi budaya barat," pungkasnya. (RA)













