Khatib Jumat Tehran: AS Ingin Memicu Konflik Etnis di Iran
(last modified Fri, 04 Nov 2022 12:51:09 GMT )
Nov 04, 2022 19:51 Asia/Jakarta
  • Hujjatul Islam wal Muslimin Kazem Seddeqi.
    Hujjatul Islam wal Muslimin Kazem Seddeqi.

Khatib Salat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam wal Muslimin Kazem Seddeqi mengatakan bahwa tujuan Amerika Serikat (AS) dalam hasutan dan kerusuhan di Republik Islam Iran baru-baru ini adalah untuk memprovokasi munculnya masalah etnis dan menciptakan perang saudara.

Dia menyinggung peringatan 13 Aban dan akar kebencinan rakyat Iran terhadap AS. Menurutnya, slogan dan wacana umum rakyat Iran sebagai kematian bagi Amerika.

"AS, selain mengkhianati komunitas internasional dan menyerang berbagai negara, ia memiliki 60 kudeta dalam catatan memalukannya, dan sebagai rezim penjarah, agresor dan rezim haus darah, AS selalu melanggar hak-hak bangsa-bangsa," kata Hujjatul Islam wal Muslimin Seddeqi dalam khutbah Jumat di Universitas Tehran, Jumat (4/11/2022).

Imam Salat Jumat Kota Tehran itu juga menyinggung skandal dan kegagalan kebijakan AS di Afghanistan dan Irak.

"Sanksi-sanksi terhadap Iran juga menyebabkan skandal AS, sebab, sanksi-sanksi ini telah menyebabkan kebangkitan bangsa Iran, dan mendorong mereka mengembangkan ilmu pengetahuan, dan membuat kami bersandar pada kekuatan internal kami," ujarnya.

Salat Jumat di Universitas Tehran, 4/11/2022).

Hujjatul Islam wal Muslimin Seddeqi menuturkan, tujuan AS dalam hasutan dan kerusuhan baru-baru ini di Iran adalah untuk untuk mengganggu persatuan bangsa, menyulut masalah etnis dan menciptakan perang saudara, tetapi masyarakat Iran tidak mengikuti orang-orang bayaran, dan bahkan mereka tetap mempertahankan persatuan dan kekuatan nasional serta memperbarui kesetiaannya kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam dan darah Syuhada, dan menegaskan "tidak" untuk kebijakan AS.

Menurutnya,  tujuan lain AS menciptakan hasutan dan kerusuhan di Iran adalah untuk melemahkan Front Perlawanan.

"Amerika sedang berusaha untuk melemahkan gerakan perlawanan dengan melemahkan Iran, tetapi AS harus tahu bahwa kekuatan dan semangat dari resistensi dan perlawanan meningkat," tegasnya.

Khatib Salat Jumat Kota Tehran mengkritik kebisuan majelis-majelis internasional dan para pengklaim pembela hak asasi manusia terhadap serangan teroris di Kompleks Haram Suci Hazrat Shahcheragh sa di Shiraz yang merenggut nayawa belasan warga Iran.

Hujjatul Islam wal Muslimin Seddeqi menganggap kebungkaman itu sebagai sumber skandal bagi para pengklaim pembela hak asasi manusia. (RA)