Rahbar: Perjuangan dan Konfrontasi Asli adalah Melawan Imperialis Global
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan ratusan relawan rakyat Iran, Basij, bertepatan dengan Hari Basij mengatakan, perjuangan dan konfrontasi yang sebenarnya adalah melawan kubu imperialis global.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (26/11/2022) menuturkan, "Hari ini metode terpenting musuh-musuh Iran, adalah melakukan rekayasa, dan menyebarkan kebohongan untuk meraih tujuannya dengan menguasai pemikiran."
Ia menambahkan, "Dalam situasi terkini, relawan Basij turun ke medan dalam kondisi tertindas untuk menjaga masyarakat supaya terhindar dari ketertindasan para pelaku kerusuhan dan orang-orang yang termakan tipuan musuh atau anasir bayaran."
Menurut Rahbar, kawasan Asia Barat adalah sentra minyak, energi, dan sumber daya alam, serta jalur penghubung timur dan barat, oleh karena itu Rezim Zionis, rezim fiktif dan perampok didirikan di kawasan Asia Barat sehingga negara-negara Barat punya pangkalan untuk merampok sumber daya, menciptakan perang dan memecah belah.
Ayatullah Khamenei menilai Iran sebagai titik paling penting dan paling sensitif di kawasan strategis Asia Barat. Ia menjelaskan, "Maka dari itu, pertama orang-orang Inggris, kemudian Amerika Serikat menanamkan investasi khusus terutama memelihara orang-orang bayaran di Iran, supaya ia dapat menguasai total negara ini."
"Pertama mereka meminta pengayaan uranium 20 persen untuk dihentikan, kemudian pengayaan uranium lima persen, lalu seluruh industri nuklir, dan menuntut perubahan konstitusi tentang hukuman penjara di luar negeri, melucuti Iran, dan menutup seluruh industri pertahanan negara ini," imbuhnya.
Rahbar menegaskan, "Perundingan dengan AS tidak akan menyelesaikan masalah, dan AS tidak akan berurusan lagi dengan Iran, hanya jika ia dapat melakukan pemerasan di semua masalah asasi, dan melanggar seluruh garis merah sebagaimana pernah dilakukannya di masa Pahlavi."
"JCPOA 2 artinya Iran harus meninggalkan partisipasi regionalnya secara penuh, dan JCPOA 3 artinya Iran berjanji untuk tidak memproduksi seluruh senjata strategis dan penting seperti rudal dan drone," ujarnya.
Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei juga mengungkap konspirasi Amerika Serikat sekitar 15 tahun lalu melalui tangan tokoh-tokoh terkemuka di Iran.
Ia menerangkan, "Konspirasi mereka adalah enam pemerintahan di Irak, Suriah, Lebanon, Libya, Sudan dan Somalia tumbang, sehingga pada akhirnya jangkauan dan kedalaman strategi Iran di kawasan pun hilang, dan saat Iran melemah, maka sistem Republik Islam Iran dengan sendirinya akan runtuh."
Lebih lanjut Rahbar menjelaskan, "Akan tetapi pemikiran dan ekstensi Revolusi Islam di tiga negara yaitu Irak, Suriah dan Lebanon telah meraih keberhasilan, dan telah menciptakan prestasi besar serta penting dengan mengalahkan AS di tiga negara ini."
Ayatullah Khamenei juga menyinggung kekalahan konspirasi AS untuk melenyapkan Hizbullah dan Partai Amal di Lebanon. Menurutnya, skenario dan konspirasi di kawasan ini berhasil digagalkan oleh pasukan besar dan efektif Republik Islam Iran.
"Perwujudan dan panji pasukan besar ini adalah tokoh bernama Haj Qassem Soleimani, maka dari itu sekarang jelas mengapa nama Haj Qassem begitu dicintai rakyat Iran, dan membuat musuh sedemikian kecewa," pungkasnya. (HS)