Iran Aktualita, 10 Desember 2022
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Rahbar Tegaskan Peran Budaya sebagai Kompas Kemajuan Nasional.
Isu lain di Iran selama sepekan lalu di antaranya, Raisi: Hari Mahasiswa, Simbol Kesadaran dan Tanggung Jawab Mahasiswa ! Amoui: Pengayaan Uranium 60 Persen di Iran untuk Medis, IRGC: Aparat Keamanan Iran Stop Toleransi, dan Tindak Tegas Perusuh, Ketua MA Iran Minta Pengancam Warga yang Tolak Protes, Ditangkap, Siaran TV Iran Berbahasa Inggris, PressTV Diputus, Mayjend Bagheri: Musuh Lancarkan Perang Kognitif terhadap Iran, Jubir Kemenlu Iran: Barat Gagal Sembunyikan Jati Dirinya yang Anti-HAM.
Rahbar Tegaskan Peran Budaya sebagai Kompas Kemajuan Nasional
Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menegaskan peran penting budaya sebagai kompas kemajuan nasional Republik Islam Iran.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran hari Selasa (6/12/2022) menyatakan bahwa Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran secara rinci harus memberikan solusi bijak mengenai kelemahan budaya di berbagai bidang, dan menekankan rekonstruksi revolusioner struktur budaya nasional.
Ayatullah Khamenei menyebut lembaga budaya formal berbeda dengan bimbingan budaya di tingkat masyarakat, dan mengatakan, "Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan bisa berperan penting dalam memandu ribuan organ budaya rakyat yang bekerja dalam kegiatan kebudayaan yang beragam dan luas demi membentuk gerakan publik di berbagai bidang ketegori budaya,"
Menyinggung mentalitas "kita tidak bisa" sebagai salah satu proposisi keliru yang tertanam sebelum revolusi Islam, Rahbar mengungkapkan, "Revolusi Islam secara bertahap mengubah mentalitas ini dengan gerakan kreatif dan inovatif, yang menghasilkan karya besar seperti pembangunan bendungan, pembangkit listrik Jalan raya, peralatan minyak dan gas, serta banyak infrastruktur lainnya yang digarap para tenaga ahli muda Iran,".
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga menyebut mentalitas "Silau terhadap Barat" dan penggunaan kosa kata asing sebagai kesalahpahaman budaya yang telah ada sebelum Revolusi Islam, dan Revolusi islam mengubahnya menjadi "protes terhadap Barat".
Ayatullah Khamenei dalam pidatonya menggambarkan perubahan dalam mentalitas budaya "bangga diri dan ketenaran" yang digantikan dengan mentalitas budaya "pengabdian dan pengorbanan" sebagai contoh pengaruh budaya dari revolusi Islam di tingkat individu dan masyarakat.
"Dengan dukungan fondasi intelektual revolusi dan kaum muda yang aktif, budaya dan semangat revolusioner dapat diperbarui lagi dan menciptakan gerakan budaya yang tangguh," kata Rahbar kemarin.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut rekayasa budaya yang benar sebagai pekerjaan mendasar untuk mereformasi struktur budaya nasional.
"Kesadaran permanen, pemahaman yang cermat tentang kelemahan budaya di berbagai bidang sosial, politik, keluarga, gaya hidup dan bidang lain sebagai upaya untuk mencapai solusi bijak demi memperbaiki kelemahan, dan memromosikan mentalitas budaya yang benar sebagai salah satu persyaratan dasar rekayasa budaya di negara ini," tegas Ayatullah Khamenei.
Raisi: Hari Mahasiswa, Simbol Kesadaran dan Tanggung Jawab Mahasiswa !
Presiden Republik Islam Iran menggambarkan hari mahasiswa sebagai simbol perlawanan, wawasan, kesadaran dan rasa tanggung jawab para mahasiswa terhadap bangsa dan negaranya.
Hari ini, Rabu (7/12/2022) diperingati sebagai Hari Mahasiswa dalam kalender nasional Republik Islam Iran.
Pada 16 Azar 1332 Hs, yang bertepatan dengan 7 Desember 1953, mahasiswa Iran berdemonstrasi di depan Universitas Tehran sebagai bentuk protes terhadap campur tangan Washington dalam urusan internal Iran bertepatan dengan kunjungan Richard Nixon ke Iran.
Demonstrasi ini diberangus oleh rezim Pahlevi, yang menyebabkan tiga demonstran mahasiswa Iran gugur, dan ratusan orang terluka.
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam pidato peringatan hari Mahasiswa di Universitas Tehran hari Rabu (7/12/2022) menggambarkan hari ini sebagai harapan bagi negara, dan menekankan bahwa hari ini adalah simbol pemikiran, pertumbuhan dan kemajuan perguruan tinggi di Iran.
"Universitas adalah lembaga think tank dan pusat konsultasi [bagi pemerintah]. Oleh karena itu, mahasiswa harus membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi pemerintah," ujar Raisi
"Mahasiswa mengamati masalah masyarakat lebih banyak dan lebih cermat. Saya bangga menjalin hubungan dengan mahasiswa, dan berupaya mengambil kesempatan kali ini untuk mengambil manfaat dari pandangan kalangan terpelajar di kampus," tegasnya.
Di bagian lain statemennya, Presiden Iran menekankan, "Protes harus didengar dan kami selalu bertekad untuk mendengar kata-kata mahasiswa. Protes berbeda dari kerusuhan. Protes memperbaiki urusan dan kerusuhan menyebabkan kehancuran dan keputusasaan,".
Mengenai AS, Presiden Republik Islam Iran menjelaskan bahwa Amerika mencari kehancuran dan tidak ingin Iran yang kuat.
"Mereka ingin menjadikan Iran seperti Suriah dan Afghanistan. Tetapi mereka melakukan kesalahan kalkulasi, karena orang-orang terdidik di Iran tidak akan mengizinkannya," tegas Raisi.
Amoui: Pengayaan Uranium 60 Persen di Iran untuk Medis
Juru Bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menyatakan bahwa 60 persen pengayaan uranium di negaranya dilakukan untuk tujuan medis.
Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru-baru ini mengeluarkan resolusi menentang kegiatan nuklir damai Iran dalam pertemuan triwulanannya di bawah tekanan politik yang kuat dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Menanggapi langkah tersebut, Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mulai memproduksi uranium dengan pengayaan hingga 60 persen di situs Fordo, dan produksinya mencapai tahap stabil.
Selain itu, Iran meninjau dan melakukan pengisian gas dua kaskade IR-2m dan IR-4 di situs Natanz, dan dua kaskade lain dari mesin ini sedang disiapkan untuk pengisian gas.
Abolfazl Amoui, Juru Bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran hari Selasa (6/12/2022) mengatakan, "Setelah persetujuan resolusi di Dewan Gubernur IAEA, Iran merancang langkah-langkah untuk melawan gerakan politik negara-negara Barat ini dengan memperkuat kemampuan untuk memperkaya dan meningkatkan kapasitas pengayaan uranium 60 persen,".
"Republik Islam Iran menggunakan sentrifugal generasi baru untuk pengayaan uranium, dan tindakan ini dilakukan di hadapan pengawas dari IAEA, dan laporannya dikirimkan untuk badan internasional ini," tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa tanpa pencabutan sanksi, Republik Islam Iran akan melanjutkan program nuklirnya tanpa batasan yang ditetapkan oleh pihak asing.
IRGC: Aparat Keamanan Iran Stop Toleransi, dan Tindak Tegas Perusuh
Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC berterimakasih kepada Mahkamah Agung karena telah memberikan hukuman berat bagi anasir-anasir dinas intelijen Rezim Zionis. Menurutnya aparat keamanan Iran, akan menindak tegas perusuh, preman dan para teroris bayaran musuh.
IRGC, Senin (5/12/2022) mengumumkan, "Langkah tegas Mahkamah Agung Iran dalam menangani kasus orang-orang yang terkait dengan dinas intelijen Rezim Zionis, dan menjatuhkan hukuman mati terhadap empat orang dari mereka adalah langkah yang membuka harapan dan kabar gembira bagi upaya menciptakan pencegahan efektif serta penguatan kepercayaan masyarakat atas tindakan adil dan serius terhadap para pelaku kejahatan."
Ditambahkannya, "Berlanjutnya penanganan tegas dan cepat atas kasus-kasus para pelaku perusakan, teroris dan separatis yang mengancam keamanan Iran, nyawa, harta dan privasi warga negara ini, yang merupakan kejahatan dan pukulan besar bagi rakyat Iran, adalah harapan rakyat dari Mahkamah Agung Iran."
Pada saat yang sama IRGC juga menekankan pentingnya perhatian lebih besar pada unjuk rasa dan demonstrasi serta tuntutan sah rakyat, dan meminta aparat keamanan, intelijen, polisi, dan Basij untuk lebih menahan diri dan bersikap cerdas menghadapi hal ini.
Menurutnya, pemerintahan Republik Islam Iran, dan rakyat negara ini tetap menjaga solidaritas dan persatuannya, dengan mengalahkan fitnah baru musuh dalam bentuk perang hibrida, dan memisahkan diri dari orang-orang bayaran musuh.
Ketua MA Iran Minta Pengancam Warga yang Tolak Protes, Ditangkap
Ketua Mahkamah Agung Iran memerintahkan seluruh Kejaksaan Negeri seluruh negara ini untuk meminta aparat keamanan mengidentifikasi dan menangkap orang-orang yang mengancam masyarakat, pedagang dan sopir-sopir truk.
Hujatulislam Gholamhossein Mohseni Ejei, Senin (5/12/2022) mengatakan, "Orang-orang yang menciptakan ketakutan bagi para pedagang dan pemilik toko di pasar, dan mereka yang mengancam jika pemilik toko tidak mau menutup tokonya sebagai protes, maka tokonya akan dibakar atau orang-orang yang mengancam para pemilik truk dan sopir-sopirnya, jika berani mengantarkan barang ke tujuan, maka kendaraan mereka akan dirusak, semuanya adalah bukti gangguan terhadap masyarakat."
Ejei menambahkan, "Kejaksaan Negeri seluruh Iran, dengan pandangan bahwa bentuk-bentuk semacam ancaman ini bukan ancaman biasa, untuk segera berinisiatif mengeluarkan perintah pengejaran, pengadilan dan hukuman terhadap para pengancam."
Di sisi lain, Ketua Mahkamah Agung Iran juga meminta penanganan kasus-kasus para pelaku kerusuhan terbaru di negara dilakukan segera, tegas dan sesuai kerangka hukum.
"Sejumlah perusuh sudah divonis hukuman penjara, dan sebagian lain divonis kurungan penjara untuk waktu yang lama, hukuman bagi terdakwa lain yang terbukti melakukan perusakan, melawan negara dan membunuh, serta menciptakan ketidakamanan dengan senjata api atau senjata tajam, sudah ditetapkan dan akan segera dilaksanakan," imbuhnya.
Media-media musuh Iran, hingga kini telah mengeluarkan dana luar biasa besar untuk mengacaukan negara ini dengan menciptakan kerusuhan. Media-media itu memprovokasi warga Iran untuk menciptakan kerusuhan dan meminta agar warga dipersenjatai, bahkan memaksa warga menentang pemerintah serta mendesak pembunuhan aparat keamanan.
Siaran TV Iran Berbahasa Inggris, PressTV Diputus
Perusahaan operator satelit Prancis, Eutelsat beberapa minggu setelah sanksi baru Uni Eropa terhadap Iran, diterapkan, memutus siaran stasiun televisi Iran berbahasa Inggris, PressTV.
Dikutip TV Al Alam, Rabu (7/12/2022), langkah yang dilakukan perusahaan operator satelit Eutelsat tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan kebebasan media.
Dalam beberapa tahun terakhir, stasiun televisi Iran berbahasa Inggris, PressTV beberapakali diputus siarannya oleh berbagai operator satelit internasional dengan berbagai dalih yang dibuat-buat.
Baru-baru ini Uni Eropa atas nama demokrasi menjatuhkan sanksi baru terhadap stasiun televisi Iran, PressTV bersama sejumlah individu dan beberapa stasiun televisi lain.
Seminggu lalu Amerika Serikat juga menyanksi Direktur Lembaga Penyiaran Nasional Iran, IRIB, dan beberapa wakilnya termasuk Kepala Bagian Siaran Luar Negeri IRIB World Service.
Mayjend Bagheri: Musuh Lancarkan Perang Kognitif terhadap Iran
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menyatakan bahwa musuh telah memulai serangan di dunia maya, perang kognitif dan media terhadap Republik Islam Iran.
Sejak akhir September lalu, berbagai wilayah di Iran dilanda kerusuhan yang diprovokasi media asing, dan afiliasinya di dalam negeri Iran.
Dalam kerusuhan ini, para pemimpin politik Amerika dan sejumlah negara Eropa bersama media mereka, serta media berbahasa Farsi yang didukung oleh Barat mendukung para perusuh dan pengacau untuk menicptakan ancaman keamanan nasional di Iran.
Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah daerah Provinsi Bushehr hari Minggu (4/12/2022) mengatakan, "Iran baru-baru ini menghadapi berbagai ancaman dari musuh untuk menciptakan rasa tidak aman dan melecehkan bangsa ini,".
"Jika musuh menghadapi niat baik rakyat sebagaimana klaim mereka selama ini, maka mereka mungkin sudah mengerahkan kekuatan militer," ujar Mayjen Bagheri.
"Bangsa Iran melawan tipu muslihat musuh dengan semua masalah dan kesulitan ekonominya, serta membedakan antara protes dan kekacauan," tegasnya.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran juga menunjukkan pentingnya kapasitas pertahanan kawasan Teluk Persia, dengan menekankan, "Republik Islam Iran telah menghadapi berbagai ancaman dari Amerika dan sekutunya di kawasan,".
Jubir Kemenlu Iran: Barat Gagal Sembunyikan Jati Dirinya yang Anti-HAM
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, sejumlah negara Barat, meski telah banyak melakukan propaganda seolah mendukung HAM, namun tetap tidak bisa menyembunyikan substansi dirinya yang anti-HAM.
Nasser Kanaani, Minggu (4/12/2022) menuturkan, "Pejabat rezim-rezim yang sejarahnya sarat dengan kudeta, konspirasi, intervensi, dan perang luas yang menewaskan jutaan orang, baru-baru ini menunjukkan diri dalam jubah pembela HAM di negara-negara lain. Hal yang mengejutkan adalah meski telah melakukan propaganda seolah mendukung HAM, namun mereka tidak bisa menyembunyikan substansi dirinya yang anti-HAM."
Ia menambahkan, "Aksi-aksi demonstrasi di Inggris, Jerman, Prancis, Kanada dan Australia buruk dan perlu ditindak, tapi kerusuhan di negara-negara target adalah baik dan patut didukung. Setelah membagi terorisme menjadi terorisme baik dan buruk, sekarang para pemimpin rezim ini mendefinisikan kerusuhan dan demonstrasi sekehendak hati mereka."
Akhir bulan September 2022 lalu, di sejumlah kota Iran, terjadi kerusuhan, dan sejak awal kerusuhan, keterlibatan media, serta dinas-dinas intelijen musuh sudah terlacak oleh aparat keamanan Iran.
Diteror, Ulama Sunni Kota Khush Syahid
Dewan Keamanan Provinsi Sistan dan Baluchestan Iran mengumumkan kesyahidan Imam Jumat Sunni Masjid Imam Hussein di kota Khush.
Dewan Keamanan Provinsi Sistan dan Baluchestan Iran dalam sebuah pernyataan hari Jumat (9/12/2022) mengatakan bahwa Maulvi Abdulvahid Rigi, pemimpin Sunni Masjid Imam Hussein kota Khush diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenal pada hari Kamis.
Pernyataan ini menambahkan bahwa laporan tambahan akan diumumkan setelah penyelidikan perangkat keamanan dan intelijen provinsi Sistan dan Baluchestan.
Maulvi Abdulwahid Rigi, Imam Sunni Masjid Imam Hussein kota Khush selama ini dikenal sebagai salah satu simbol persatuan di provinsi Sistan dan Baluchestan Iran.
Ulama kota Khush ini sebelumnya dalam percakapan dengan utusan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran yang dikirim ke provinsi Sistan dan Baluchestan mengatakan, "Kami mengetahui rencana dan rancangan orang-orang munafik dan musuh. Kami tidak punya apa-apa selain Islam, pemerintah Islam, Iran dan persaudaraan dengan Syiah. Kita harus membaca sejarah untuk menyadari betapa dekatnya kami Sunni dengan saudara-saudara Syiah di provinsi Sistan dan Baluchestan. Kami mencintai negara ini, Rahbar adalah saudara kami,".
Dalam perbincangan tersebut, Maulvi Abdulwahid Rigi juga mengatakan bahwa dirinya diancam oleh kelompok musuh dan menegaskan bahwa siapapun yang tidak mempertahankan batas dirinya, maka tidak akan terhormat.