Tak Diduga, Presiden Iran Kunjungi Desa Perbatasan (2)
(last modified Fri, 16 Dec 2022 14:41:41 GMT )
Des 16, 2022 21:41 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi desa Lanu, Jumat (16/12/2022).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi desa Lanu, Jumat (16/12/2022).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi desa Lanu yang merupakan daerah perbatasan pada hari Jumat (16/12/2022).

Kunjungan ke perbatasan dengan Afghanistan yang di luar agenda resmi ini mendapat sambutan hangat dari penduduk desa tersebut.

Lanu adalah sebuah desa di Distrik Pedesaan Doreh, di Distrik Tengah Kabupaten Sarbisheh, Provinsi Khorasan Selatan, Iran.

Sebelumnya, Presiden Iran mengunjungi Nehbandan di provinsi Khorasan Selatan, Iran timur pada hari yang sama dan menyampaikan pidato di hadapan ribuan penduduk Nehbandan.

Dalam pidatonya, Sayid Raisi mengatakan, berkat kewapasdaaan rakyat, perhitungan musuh dalam konspirasi baru-baru ini ternyata salah seperti fitnah-fitnah dan konspirasi sebelumnya.

"Alasan mengapa musuh tidak bisa mencapai tujuannya, meskipun telah mengerahkan semua konspirasi dan hasutan-hasutannya adalah kehadiran dan partisipasi masyarakat di berbagai arena politik dan sosial," ujarnya.

Presiden Iran lebih lanjut menyinggung data resmi media Barat tentang jumlah perempuan yang tewas di tangan polisi Amerika Serikat (AS).

Sayid Raisi mengatakan, menurut statistik resmi media Barat, ratusan wanita dibunuh oleh polisi AS setiap tahun.

Menurutnya, AS dan sekutunya tidak dapat mendukung hak asasi manusia, yang contoh nyata dari pelanggarannya adalah pelanggaran terhadap hak rakyat tak berdosa Palestina dan Yaman.

Di bagian lain pernyataannya, Presiden Iran mengatakan bahwa kelompok teroris Daeh (ISIS) diciptakan oleh Barat, dan hal ini telah diakui dan dikatakan sendiri oleh pejabat AS.

 "Alasan mengapa rakyat Iran Islam mengatakan 'mampus Amerika' adalah tindakan-tindakan kejahatan teroris dan pembunuhan terhadap orang-orang tidak bersalah, termasuk kejahatan teroris di Haram Shahcheragh di Shiraz," terangnya.

Sayid Raisi sekali lagi menegaskan bahwa kemajuan Republik Islam Iran tidak akan pernah berhenti.

"Kota-kota dan negara telah dibangun oleh pria dan wanita Republik Islam Iran, dan dari sekarang hingga seterusnya akan terus dibangun, dan kami tidak memiliki harapan kepada tangan-tangan asing," pungkasnya. (RA)

 

Tags