Rahbar: Kebebasan yang Diklaim Kapitalisme Barat, Penghinaan atas Perempuan !
(last modified Wed, 04 Jan 2023 12:17:02 GMT )
Jan 04, 2023 19:17 Asia/Jakarta
  • Rahbar bertemu ratusan perempuan berprestasi Iran
    Rahbar bertemu ratusan perempuan berprestasi Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dengan mengutip data dan realitas yang bahkan diumumkan sendiri oleh institusi resmi di negara-negara Barat, mengatakan bahwa klaim Barat dalam membela hak perempuan, sepenuhnya penghinaan.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (4/1/2023) dalam pertemuan dengan ratusan perempuan intelektual, dan aktivis di berbagai bidang kebudayaan, sosial, ilmu pengetahuan, menilai kepentingan kerja dan pandangan kenikmatan fisik terhadap perempuan, merupakan dua penyalahgunaan Barat atas perempuan.

"Kebebasan yang diklaim sistem kapitalisme pada hakikatnya adalah penyanderaan dan penghinaan terhadap perempuan, dan orang akan malu bahkan hanya untuk sekadar menyebut nama peristiwa-peristiwa yang menimpa perempuan di Barat," ujarnya. 

Ayatullah Khamenei menilai asas utama sistem kapitalisme adalah keunggulan modal dari manusia. Menurutnya, dalam pandangan kapitalisme setiap orang bisa mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin, mengumpulkan materi sebanyak mungkin, dan tentu saja dengan memperhatikan karakteristik laki-laki dalam sistem kapitalisme, maka sebenarnya sistem kapitalisme adalah sistem patriarki.

"Tujuan utama pembahasan masalah kebebasan perempuan di negara-negara Barat, adalah untuk menyeret kaum perempuan dari rumah ke pabrik, sehingga perempuan dapat digunakan sebagai tenaga kerja murah," imbuhnya.

Rahbar menganggap kondisi keluarga di negara-negara Barat, sudah hancur, dan ia menjelaskan, suara protes para pemikir yang peduli di Barat, sudah terdengar, akan tetapi proses kehancuran bertahap keluarga di Barat, demikian cepat sehingga tidak bisa dihentikan atau diperbaiki lagi.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung upaya-upaya keras musuh yang dilakukan selama peristiwa-peristiwa terbaru di Iran, seputar masalah hijab.  

Ia menerangkan, "Siapa yang berdiri menentang upaya dan seruan-seruan musuh ? Tidak lain adalah kaum perempuan sendiri, itupun dilakukan ketika harapan musuh diletakkan pada perempuan yang diistilahkan berhijab buruk agar membuka hijab mereka, akan tetapi kaum perempuan Iran, tidak menyambut seruan musuh, dan menampar mulut orang-orang yang melakukan propaganda dan pengirim seruan-seruan itu."

Menurut Rahbar, hijab tidak diragukan adalah kewajiban syariat agama, dan itu tidak bisa  dibantah, akan tetapi kewajiban tak terbantahkan ini tidak boleh menyebabkan orang-orang yang tidak mengenakan hijab secara sempurna disebut tak beragama atau anti-Revolusi. (HS)  

Tags